Simulasi Pola Dispersi PM10 dan CO menggunakan WRF-Chem di Provinsi Kalimantan Tengah: Studi Kasus 19 Oktober 2015
Abstract
Kejadian kebakaran hutan tanggal 19 Oktober 2015 merupakan salah satu
kejadian yang dipicu oleh aktivitas manusia di Indonesia. Kejadian tersebut telah
disimulasi menggunakan Weather Research and Forecasting with Chemistry
(WRF-Chem) untuk mengetahui pola dispersi asap kebakaran hutan yang
mengandung PM10 dan CO. Simulasi ini dimulai tanggal 13 Oktober 2015 jam
00:00 UTC hingga 22 Oktober 2015 jam 00:00 UTC atau tanggal 13 Oktober
2015 jam 07:00 WIB hingga 22 Oktober 2015 jam 07:00 WIB. Data yang
digunakan adalah data meteorologi global dari Global Forecast System (GFS)
dengan resolusi 0.5o x 0.5o dan Fire Inventory From NCAR (FINN) Fire
Emissions dengan Model for Ozone and Related chemical Tracers version 4
(MOZART-4). Hasil simulasi konsentrasi Carbon Monoxide (CO) hasil luaran
model WRF-Chem menunjukkan pola yang mirip dengan Total Column CO dari
Atmospheric Infrared Sounders (AIRS-NASA) secara spasial. Konsentrasi PM10
dan CO mengalami peningkatan pada waktu malam hingga pagi hari dan menurun
pada waktu siang hingga sore hari yang dipengaruhi oleh suhu udara dan
pergerakan arah angin. Suhu udara di wilayah tersebut meningkat di pagi hari dan
menurun di sore hari sedangkan arah angin cenderung bergerak menuju Provinsi
Kalimantan Tengah bagian Barat dan Timur, sehingga pencemar menyebar ke
beberapa titik di wilayah tersebut. Analisis korelasi, RMSE dan bias hasil luaran
model WRF-Chem dan observasi menunjukkan model WRF-Chem cukup baik
untuk melakukan simulasi konsentrasi CO dan PM10 hal tersebut ditandai dengan
nilai koefisien korelasi antara hasil luaran model dan observasi suhu udara dan
kecepatan angin berturut-turut adalah 0.64 dan -0.01, RMSE adalah 3.76 oC dan
5.58 knot, serta bias adalah 1.73 oC dan 5.15 knot.