dc.contributor.advisor | Nugrahani, Endar H. | |
dc.contributor.advisor | Budiarti, Retno | |
dc.contributor.author | Tajau, Muhammad Taufik Nusa | |
dc.date.accessioned | 2010-04-30T08:41:00Z | |
dc.date.available | 2010-04-30T08:41:00Z | |
dc.date.issued | 2008 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10042 | |
dc.description.abstract | Model pertumbuhan Domar menyatakan produksi secara eksplisit sebagai fungsi dari modal/kapital saja (Chiang & Wainwright 2005). Model ini disempurnakan oleh Solow (1956) dengan memasukkan variabel tenaga kerja dalam fungsi produksi secara eksplisit, dengan demikian modal dan tenaga kerja dapat dikombinasikan dalam berbagai proporsi. Pada periode tahun 1927 sampai tahun 1952, produksi perusahaan besi Horndal di Swedia meningkat rata-rata 2% per tahun padahal tidak ada investasi baru (Genberg 1992). Peningkatan produksi dengan investasi tetap ini menimbulkan satu pertanyaan, yakni faktor apakah yang membuat peningkatan produksi tersebut terjadi? Permasalahan ini tidak dapat dijelaskan oleh model pertumbuhan Domar dan Solow, karena model pertumbuhan Domar hanya mencantumkan modal secara eksplisit dalam fungsi produksinya, sedangkan model pertumbuhan Solow secara eksplisit hanya mencantumkan modal dan tenaga kerja dalam fungsi produksinya. Verdoorn (1956) menghubungkan output sekarang (current output) dengan output kumulatif untuk menjelaskan adanya learning by doing yang bisa dijadikan jawaban untuk menjelaskan kasus Horndal. Analisis formal terhadap perubahan knowledge pertama kali dikemukakan oleh Arrow (1962). | id |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Model Pertumbuhan Ekonomi Dua Daerah Berdasarkan Modal dan Knowledge | id |
dc.date.updated | Azizah
2013-02-13
Edit: advisor, keyword | |
dc.subject.keyword | Economic growth model | |
dc.subject.keyword | Capital accumulation | |
dc.subject.keyword | Knowledge accumulation | |
dc.subject.keyword | Equilibrium | |