Identifikasi Pseudomonas syringae pv. lachrymans dari Benih Mentimun dan Teknik Eliminasinya dengan Elektroterapi
Abstract
Pseudomonas syringae pv. lachrymans adalah bakteri yang menyebabkan penyakit bercak bersudut daun mentimun. Bakteri ini juga diketahui dapat terbawa benih. Patogen ini telah dilaporkan menyebabkan kehilangan hasil yang signifikan. Pengendalian yang lebih efektif diperlukan untuk meminimumkan risiko. Identifikasi yang akurat menjadi syarat dasar untuk mengambil keputusan pengendalian yang tepat. Teknik molekuler seperti polymerase chain reaction (PCR) dapat digunakan untuk deteksi dan identifikasi patogen tumbuhan secara cepat, sensitif dan akurat. Perlakuan benih untuk menghilangkan patogen yang terbawa benih dikategorikan sebagai prinsip pengendalian dengan meminimumkan jumlah inokulum awal. Elektroterapi dengan mengaplikasikan arus listrik ke benih diharapkan menjadi alternatif untuk menghilangkan patogen. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi dan eliminasi bakteri patogen dari biji mentimun menggunakan elektroterapi dengan mempertahankan viabilitas benih. Bakteri diisolasi dari mentimun, dan dikarakterisasi berdasarkan morfologi koloni, uji Gram, reaksi hipersensitivitas (HR) dan amplifikasi PCR. Benih yang diinokulasi dengan bakteri dialiri listrik 12 V DC, 1 A dalam larutan elektrolit NaCl dengan dua variabel, yaitu waktu elektroterapi dan konsentrasi NaCl. Bakteri hasil isolasi dari benih mentimun dikonfirmasi sebagai Pseudomonas syringae pv. lachrymans berdasarkan morfologi koloni, Gram negatif, HR positif dan PCR menggunakan pasangan primer D21 dan D22. Elektroterapi pada 0.5 M NaCl dengan tingkat perlakuan selama 35 menit menghasilkan eliminasi total bakteri, tetapi masih mempertahankan tingkat perkecambahan benih dan vigor tanaman yang baik berturut-turut sebesar 93.0% dan 83.3%. Sementara elektroterapi selama 15 menit pada tingkat konsentrasi 2.5 M NaCl hanya menekan populasi bakteri menjadi 5.3 x 105 CFU mL-l tetapi mempertahankan tingkat perkecambahan dan kekuatan benih berturut-turut sebesar 95.0% dan 88.3%. Elektroterapi juga mampu mempertahankan pertumbuhan optimum tanaman, yaitu tinggi tanaman dan panjang akar.
Collections
- UT - Plant Protection [2417]