dc.description.abstract | Kelapa sawit memiliki peran yang besar dalam menghasilkan devisa negara
melalui ekspor. Luas perkebunan kelapa sawit pada tahun 2017 di Indonesia seluas
14,048,677 ha dengan produksi minyak sawit 37,965,224 ton. Volume ekspor
kelapa sawit pada tahun 2017 sebesar 27,353,714 ton dengan nilai Ekspor Kelapa
Sawit 18,513,463,000 US$. Manajemen panen Kebun Rambutan, Sumatera Utara
mencakup rotasi panen sistem 8/10. Realisasi kriteria panen yaitu 13 buah matang
tandan-1. Angka kerapatan panen pada tanaman menghasilkan (TM 2) sebesar 0.53
tandan buah matang pokok-1 sedangkan (TM 13) sebesar 0.26. Selisih taksasi panen
terhadap realiasi sebesar 3.79% (TM 2) dan 3.04% (TM 13). Kapasitas rata-rata
hasil pemanen pada (TM 2) sebesar 1,455 kg TBS dan (TM 13) 2,046 kg sudah
memenuhi standard dan mendapatkan nilai premi (P3). Kesalahan mutu hanca
terjadi pada brondolan tertinggal, sedangkan mutu buah pada gagang sebesar 6.56%
dan kematangan buah tidak sesuai 2.87%. Kapasitas transportasi sekitar 7 ton.
Produktivitas pada tahun tanam 2014 (TM 2) sebesar 9.12 ton dan tahun tanam
2003 (TM 13) sebesar 26.94 ton.
Diketahui produktivitas (ha bulan-1) pada sampel arah spiral kanan blok 235
sebesar 859.85 kg dengan rata-rata berat tandan RBT 6.44 kg, blok 245 sebesar
1,112.71 kg dengan RBT 5.59 dan blok 275 sebesar 807.07 kg dengan RBT 4.89
kg sedangkan pada arah spiral kiri blok 235 sebesar 1,014.14 kg dengan RBT 6.51
kg, blok 245 sebesar 813.38 kg dengan RBT 5.11 kg dan blok 275 sebesar 821.55
kg dengan RBT 4.82 kg. Berdasarkan hasil uji t-student pada taraf 5% rata-rata
berat tandan dan produktivitas berdasarkan arah spiral kelapa sawit tidak berbeda
nyata. | id |