Hantaran Hidrolik Tanah pada Penggunaan Lahan Hutan, Lahan Pertanian Konservasi dan Lahan Pertanian Intensif
Abstract
Pengelolaan lahan yang kurang bijaksana tanpa adanya tindakan konservasi tanah dan air menyebabkan degradasi tanah dan mengakibatkan adanya kecenderungan semakin tidak meratanya ketersediaan dan sebaran air. Ketersediaan air di dalam tanah ditentukan oleh jumlah air yang masuk ke dalam tanah (infiltrasi) yang ditentukan oleh kemampuan tanah melalukan air (hantaran hidrolik). Kemampuan tanah melalukan air dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah yang bervariasi menurut jenis dan karakteristik penggunaan lahan. Jenis penggunaan lahan yang berbeda akan mempunyai karakteristik fisik tanah dan hantaran hidrolik yang berbeda. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi sifat-sifat fisik tanah yang berkaitan dengan hantaran hidrolik tanah pada penggunaan lahan hutan (hutan kerapatan tajuk rapat, tajuk sedang dan tajuk jarang), lahan pertanian konservasi dan lahan pertanian intensif serta mengevaluasi laju hantaran hidrolik jenuh pada penggunaan lahan hutan (hutan kerapatan tajuk rapat, tajuk sedang dan tajuk jarang), lahan pertanian konservasi dan lahan pertanian intensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat fisik tanah di hutan lebih baik dibandingkan di lahan pertanian konservasi dan lahan pertanian intensif. Pada penggunaan lahan hutan, tanah pada hutan dengan kerapatan tajuk rapat mempunyai sifat fisik tanah yang paling baik dan sebaliknya untuk tanah pada lahan pertanian intensif. Hantaran hidrolik jenuh tertinggi terdapat pada hutan kerapatan tajuk rapat dengan nilai 2,82 cm/jam (sedang), diikuti oleh hutan kerapatan tajuk sedang dengan nilai 2,49 cm/jam (sedang), hutan kerapatan tajuk rendah dengan nilai 1,67 cm/jam (agak lambat), lahan pertanian konservasi 1,39 cm/jam (agak lambat) dan terendah pada lahan pertanian intensif dengan nilai 0,83 cm/jam (agak lambat).