Dinamika Perubahan Penggunaan Lahan dan Perkembangan Wilayah serta Tipologi Kecamatan di Kabupaten Serang
View/ Open
Date
2019Author
Suhada, Agil
Pravitasari, Andrea Emma
Mulya, Setyardi Pratika
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Serang merupakan salah satu kawasan pendukung Kota Serang sebagai ibukota Provinsi Banten, yang telah banyak mengalami perubahan penggunaan lahan akibat perkembangan wilayah yang pesat yang dipicu oleh pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk ini mempengaruhi penggunaan lahan akibat meningkatnya kebutuhan manusia (Andriyani 2007). Terdapat 11 kecamatan di bagian barat Kabupaten Serang yang memiliki wacana pembentukan Daerah Otonom Baru Serang Barat yang direncanakan menjadi kabupaten baru (Diskominfo Kabupaten Serang 2018). Laju urbanisasi di Kota Serang dan sekitarnya menyebabkan terjadinya dinamika perubahan penggunaan lahan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, perencanaan dan pengendalian akan penggunaan lahan harus diperhatikan agar tidak menjadi rintangan ketika wilayah tersebut menjadi suatu wilayah administrasi baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan dan keragaman jenis penggunaan lahan, mengetahui tingkat perkembangan wilayah dan mengetahui karakteristik tipologi wilayah di Kabupaten Serang. Wilayah Kabupaten Serang memiliki luas ± 146.735 ha, dengan penggunaan lahan yang beragam. Hasil penelitian perubahan penggunaan lahan tahun 2006, 2010, 2014 dan 2018 diketahui bahwa dari tahun ke tahun wilayah Kabupaten Serang mengalami perubahan penggunaan lahan, akan tetapi banyak terjadi ketimpangan dalam pemerataan pembangunan antara bagian barat dengan bagian timur Kabupaten Serang, yang secara jarak lebih dekat dengan pusat administratif pemerintahan serta berbatasan langsung dengan Kabupaten Tangerang sebagai pusat industri. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang didominasi oleh sawah sebesar 39%, kemudian ladang/tegalan 32% dan lahan terbangun 13%. Berdasarkan analisis keragaman jenis penggunaan lahan menggunakan metode entropi di Kabupaten Serang pada 28 kecamatan, nilai entropi berkisar antara 0,09 hingga 0,27. Nilai entropi terendah di Kabupaten Serang adalah 0,09 berada di Kecamatan Binuang, Ciruas dan Bandung. Nilai entropi tertinggi di Kabupaten Serang yaitu 0,27 yang terdapat di Kecamatan Cinangka dan Padarincang. Data tipologi wilayah berdasarkan tingkat kemiripan karakteristik tiap kecamatan, menunjukkan bahwa kecamatan-kecamatan yang termasuk ke dalam klaster 2 dan 3 didominasi oleh bagian timur Kabupaten Serang sebanyak 8 dan 12 kecamatan, sedangkan kecamatan yang termasuk di dalam klaster 1 terletak di bagian barat Kabupaten Serang.