dc.description.abstract | Buah jeruk keprok lokal Indonesia merupakan komoditas yang dipersiapkan
untuk bersaing dengan buah jeruk impor yang didominasi oleh jenis keprok
(Citrus reticulata Blanco). Jeruk keprok dataran rendah menjadi komoditas yang
dapat diutamakan pengembangannya karena ketersediaan lahannya lebih luas
dibandingkan dengan dataran menengah dan tinggi. Salah satu varietas jeruk
keprok dataran rendah adalah keprok Madura. Hal yang menjadi perhatian adalah
ketersediaan buah jeruk impor ada sepanjang tahun, sementara jeruk keprok lokal
tidak dapat tersedia sepanjang tahun karena pembungaannya dipengaruhi oleh
kondisi kering selama sekitar 2-3 bulan yang pada umumnya hanya terjadi satu
tahun sekali. Beberapa teknologi telah dikembangkan untuk membungakan jeruk
keprok sepanjang tahun, salah satunya adalah cekaman kekeringan. Cekaman
kekeringan merupakan suatu teknologi manipulasi lingkungan yang dilakukan
agar tanaman mendapatkan kondisi kekurangan air dan menginduksi bunga di luar
waktu alaminya. Teknologi tersebut efektif dan efisien untuk diaplikasikan.
Penelitian ini bertujuan mempelajari dan menentukan tingkat cekaman
kekeringan (Percobaan 1) dan durasi tanpa irigasi yang tepat (Percobaan 2) untuk
menginduksi bunga jeruk keprok dataran rendah varietas Madura di daerah
tropika. Percobaan 1 dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu
faktor yaitu tingkat cekaman kekeringan dengan tiga taraf: tanpa cekaman
kekeringan sebagai kontrol (pengairan rutin dengan 100% kadar air kapasitas
lapang), cekaman kekeringan hingga kadar air 50% kapasitas lapang (tanpa
pengairan sampai 50% kadar air kapasitas lapang) dan cekaman kekeringan
hingga kadar air 40% kapasitas lapang (tanpa pengairan sampai 40% kadar air
kapasitas lapang). Percobaan 2 dirancang dengan RAK satu faktor yaitu durasi
tanpa irigasi dengan lima taraf: tanpa cekaman kekeringan sebagai kontrol, durasi
tanpa irigasi satu minggu, durasi tanpa irigasi dua minggu, durasi tanpa irigasi tiga
minggu dan durasi tanpa irigasi empat minggu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air 50% dan 40% dari kapasitas
lapang tidak menginduksi bunga jeruk keprok Madura. Kadar air tersebut terlalu
rendah sehingga tanaman mengalami cekaman kekeringan berat dan mengganggu
proses induksi bunga. Durasi tanpa irigasi mempengaruhi keberhasilan induksi
bunga jeruk keprok Madura. Durasi tanpa irigasi selama 2, 3 dan 4 minggu
dengan nilai kadar air secara berturut-turut 81.81%, 65.21% dan 55.39% dari
kapasitas lapang berhasil menginduksi bunga. Bunga muncul pada 3, 2 dan 1
minggu setelah rewatering dan pengairan rutin secara berturut-turut pada
perlakuan durasi tanpa irigasi 2, 3 dan 4 minggu. Tiga minggu tanpa irigasi
dengan kadar air 65.21% dari kapasitas lapang merupakan durasi tanpa irigasi dan
kadar air optimum untuk induksi bunga jeruk keprok Madura. | id |