Show simple item record

dc.contributor.advisorArifin, Hadi Susilo
dc.contributor.advisorSuharnoto, Yuli
dc.contributor.advisorTarigan, Suria Darma
dc.contributor.authorRamdhan, Muhammad
dc.date.accessioned2019-11-26T06:26:16Z
dc.date.available2019-11-26T06:26:16Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100160
dc.description.abstractKota Bogor memiliki permasalahan klise suatu kota yang sedang berkembang yaitu banjir disaat musim penghujan dan kesulitan air bersih pada musim kemarau panjang. Dengan curah hujan rata-rata bulanan sebesar 279.80 mm, Kota Bogor memiliki potensi sumber daya air yang sangat besar. Kota ini memiliki total area 118.5 km2 dan populasi 1013019 orang. Perkembangan kota dari waktu ke waktu membutuhkan sistem manajemen sumber daya air yang mempertimbangkan faktor-faktor keberlanjutan, penerapan konsep Kota Ramah Air diharapkan mampu untuk menciptakan suatu pengeloaan sumberdaya air permukaan secara berkelanjutan di Kota Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi eksisting kuantitas dan kualitas sumberdaya air permukaan di Kota Bogor, kemudian mencari tolok ukur penilaian indeks menuju kota ramah air dari responden pengguna sumber air permukaan di Kota Bogor, selanjutnya adalah menyusun rekomendasi strategi pengelolaan sumberdaya air permukaan yang berkelanjutan untuk Kota Bogor menggunakan konsep kota ramah air sebagai patokannya. Metoda yang dilakukan untuk memperoleh kuantitas sumberdaya air permukaan adalah melalui simulasi perhitungan daya dukung sumber daya air Kota Bogor dengan mengandalkan air hujan sebagai sumber utama, curah hujan didapat dari citra satelit TRMM sepanjang 10 tahun di Kota Bogor. Kualitas air permukaan di Kota Bogor diukur secara insitu di dua sungai utama Kota Bogor yaitu Sungai Ciliwung dan Sungai Sungai Cisadane pada dua musim yang berbeda. Selanjutnya akan dihitung nilai Water Quality Index (WQI) dari kedua sungai tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas penduduk Kota Bogor telah melebihi dalam daya dukung pada pemenuhan kebutuhan air harian penduduk perkotaan berdasar pada peraturan menteri lingkungan hidup no. 17 tahun 2009apabila mengandalkan air permukaan.Pengukuran kualitas air permukaan di dua sungai utama Kota Bogorberdasarkan nilai WQI outlet hilir yang keluar dari Kota Bogor pada kedua sungai tersebut mengalami penurunan daripada inlet hulu sungai yang masuk ke Kota Bogor, hal ini menunjukkan bahwa Kota Bogor belum termasuk kedalam kota yang ramah air. Hasil Titik tolak ukur diperoleh dari indeks kota ramah air yang akan dihitung dari hasil survei individu Akademisi, Pengusaha, Pemerintah, Komunitas dan Media Massa yang mengetahui kondisi pengelolaan air permukaan di Kota Bogor. Kualitas air permukaan yang mengalir di luar kota Bogor berdasarkan Indeks Kualitas Air menjadi indikator yang paling rendah, dan Kota Bogor memiliki skor 2,74 dari maksimal nilai 5,00 untuk keseluruhan indikator indeks kota yang ramah terhadap air. Adapun indikator yang perlu diperhatikan adalah keterlibatan masyarakat lokal dalam perencanaan air di Kota Bogor.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEnvironmental scienceid
dc.subject.ddcWater consumptionid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengelolaan Sumber Daya Air Permukaan Berkelanjutan Menuju Kota Ramah Air Di Kota Bogorid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordKota Bogorid
dc.subject.keywordair permukaanid
dc.subject.keywordmanajemen berkelanjutanid
dc.subject.keywordkota ramah airid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record