Studi Faal Dugong Liar (Dugong dugon) di Kabupaten Tolitoli : Identifikasi dan Nilai Nutrisi Lamun serta Kimia Darah dan Air Mata
View/ Open
Date
2019Author
Gunawan
Hubeis, S Vitayala AidaS Vitayala Aida
Fatchiya, Anna
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengembangan usaha pertanian organik membutuhkan perubahan perilaku
dan teknologi petani, dari pertanian konvensional ke pertanian organik yang bersifat
berkelanjutan. Petani tidak hanya dituntut berubah pengetahuan, sikap dan
keterampilannya, namun juga harus memutuskan untuk mengadopsi dan
mengimplementasikan inovasi tersebut serta menyesuaikannya dengan kondisi
lingkungan usaha taninya. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis
karakteristik petani adopter dan petani nonadopter terhadap sistem pertanian padi
organik, (2) menganalisis persepsi petani terhadap proses belajar, dukungan
penyuluhan, lingkungan eksternal, dan karakteristik inovasi pertanian padi organik,
(3) menganalisis tingkat adopsi inovasi dan tingkat keberlanjutan usaha pertanian
padi organik, (4) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi adopsi inovasi dan
keberlanjutan usaha pertanian padi organik, (5) menganalisis strategi yang efektif
untuk meningkatkan adopsi inovasi dan keberlanjutan usaha pertanian padi organik
di masyarakat.
Penelitian dilakukan di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso
Provinsi Jawa Timur. Lokasi ditentukan secara purposive dengan pertimbangan: (1)
kedua wilayah tersebut merupakan sentra produksi pertanian padi organik yang
telah tersertifikasi di Jawa Timur, (2) terdapat program pengembangan pertanian
padi organik di kedua wilayah. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juni
2017 sampai dengan Pebruari 2018. Petani yang menjadi populasi adalah petani
padi sawah di desa penelitian yang telah mendapatkan program pertanian padi
organik. Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dari populasi
petani organik sebanyak 560 orang di 2 kabupaten tersebut, sehingga didapatkan
234 petani sampel. Selain itu juga diambil 73 orang petani nonadopter untuk
mendapatkan gambaran karakteristik petani dan alasan tidak mengadopsi.
Penelitian ini menggunakan metode survei melalui pengisian kuisioner yang telah
diuji kepada petani organik kelompok tani mandiri di Kabupaten Bondowoso
sebanyak 50 orang. Hasil uji coba memperlihatkan bahwa kuesioner layak
digunakan dengan nilai uji validitas 0.314 – 0.982 dan nilai uji reliabilitas sebesar
0.448-0.948. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan diperkuat dengan
data kualitatif melalui pengamatan dan wawancara mendalam. Analisis kuantitatif
menggunakan statistik yang meliputi: (1) analisis deskriptif, (2) analisis uji beda (t
Test), dan (3) analisis Structural Equation Models (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara petani
padi organik dan petani nonadopter dalam hal umur, pendidikan formal, pendidikan
nonformal, pengalaman berusaha tani, penguasaan lahan, kosmopolitan, meskipun
petani odopter menunjukkan motivasi yang lebih tinggi. Proses belajar petani
menunjukkan pencarian informasi masih mengandalkan dari penyuluh dan
kelompok tani. Dukungan penyuluhan tinggi dalam mendorong petani mengadopsi
pertanian padi organik, meskipun metode penyuluhan dinilai kurang efektif karena
lebih banyak ceramah dibanding praktik di lapangan. Dukungan dari luar pada
petani dalam menerapkan pertanian cukup tinggi baik dari pemerintah, kelompok
tani maupun sumber akses informasi, walaupun dukungan pasar masih rendah.
Tingkat adopsi pertanian padi organik berada pada kategori tinggi. Hal ini
menunjukan bahwa intensitas adopsi dan kemampuan adaptasi inovasi pertanian
padi organik cukup baik. Adopsi inovasi dipengaruhi secara nyata oleh minat petani
dan dukungan lingkungan eksternal. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin
tinggi minat petani dan dukungan lingkungan eksternal maka semakin
meningkatkan adopsi inovasi pertanian padi organik. Tingkat keberlanjutan
pengelolaan usaha tani padi organik, indikator aspek ekonomi, sosial dan
lingkungan tergolong kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa peluang keberlanjutan
usaha tani padi organik memiliki prospek yang cukup tinggi. Adopsi inovasi yang
tinggi akan meningkatkan keberlanjutan penerapan inovasi pertanian padi organik.
Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat minat petani adalah karakeristik
individu petani, dukungan penyuluhan, dan karakteristik inovasi. Faktor-faktor
yang memengaruhi tingkat adopsi inovasi adalah tingkat minat petani dan
dukungan lingkungan eksternal. Faktor yang memengaruhi keberlanjutan usaha
pertanian padi organik adalah tingkat adopsi inovasi. Peningkatan adopsi inovasi
dan keberlanjutan usaha pertanian padi organik dilakukan dengan strategi: (1)
menguatkan dukungan penyuluhan; (2) menguatkan persepsi petani terhadap
karakteristik inovasi; dan (3) menguatkan dukungan lingkungan eksternal.
Collections
- DT - Human Ecology [530]