Show simple item record

dc.contributor.advisorSoleh, Agus Mohamad
dc.contributor.advisorWigena, Aji Hamim
dc.contributor.authorButar-butar, Victor Pandapotan
dc.date.accessioned2019-11-26T02:39:28Z
dc.date.available2019-11-26T02:39:28Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100139
dc.description.abstractEl Nino dan La Nina adalah fenomena iklim yang dapat menyebabkan masalah bagi masyarakat. El Nino adalah penurunan curah hujan yang mengakibatkan kekeringan dan La Nina adalah peningkatan curah hujan yang mengakibatkan kebanjiran. Oleh karena itu pendugaan curah hujan sangat penting untuk dilakukan dalam mengantisipasi peningkatan dan penurunan curah hujan yang ekstrem. Regresi gerombol adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk pendugaan curah hujan. Regresi gerombol menyatukan analisis gerombol ke dalam kerangka regresi sehingga parameter dapat diduga secara bersama-sama. Gerombol diperoleh berdasarkan parameter regresi dari subpopulasi heterogen. Model regresi gerombol memungkinkan koefisien regresi bervariasi dengan amatan-amatan dari berbagai gerombol. Data penelitian adalah data luaran general circulation model dari climate forecast system. Peubah yang digunakan adalah intensitas curah hujan bulanan sebagai peubah kovariat (X) mulai dari Januari 2011 sampai Desember 2017. Data ini terletak pada 4° LS sampai dengan 9° LS dan 105° BT sampai dengan 110° BT dengan ukuran grid 0.5°×0.5°. Domain yang digunakan yaitu 9×9 grid untuk stasiun Bandung, 8×8 grid untuk stasiun Citeko dan 6×6 grid untuk stasiun Bogor dan stasiun Jatiwangi. Data peubah respon (y) adalah data curah hujan bulanan dari stasiun Bandung (83 data curah hujan), Bogor (83 data curah hujan), Citeko (82 data curah hujan) dan Jatiwangi (82 data curah hujan) dari Januari 2011 sampai dengan Desember 2017 dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Berdasarkan nilai Root Mean Square Error Prediction (RMSEP) dan korelasi regresi gerombol menghasilkan pendugaan curah hujan yang terbaik dibandingkan regresi komponen utama dan regresi kuadrat terkecil parsial. Gerombol yang digunakan pada stasiun Bandung sebanyak 4 gerombol dengan nilai RMSEP yang dihasilkan sebesar 71.83 dan korelasi sebesar 0.89. Gerombol yang digunakan untuk stasiun Bogor adalah 4 gerombol dengan nilai RMSEP yang dihasilkan sebesar 109.25 dan korelasi sebesar 0.85. Gerombol yang digunakan untuk stasiun Citeko sebanyak 3 gerombol dengan nilai RMSEP yang dihasilkan sebesar 109.73 dan korelasi sebesar 0.86. Gerombol yang digunakan pada stasiun Jatiwangi sebanyak 4 gerombol dengan nilai RMSEP yang dihasilkan sebesar 86.47 dan korelasi sebesar 0.93.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcApplied Statisticsid
dc.subject.ddcRegression Modellingid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBandung, Jawa Baratid
dc.titlePemodelan Clusterwise Regression pada Statistical Downscaling untuk Pendugaan Curah Hujan Bulananid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCurah hujanid
dc.subject.keywordRegresi gerombolid
dc.subject.keywordStatistical downscalingid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record