dc.description.abstract | Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu penghasil limbah produksi
perkebunan yang cukup besar saat ini terutama batang kelapa sawit. Limbah batang
kelapa sawit didapatkan dari hasil peremajaan perkebunan sebelum ditanami
dengan tanaman baru. Penurunan produktivitas tanaman kelapa sawit saat berumur
25 hingga 30 tahun menjadi penyebab harus dilakukannya peremajaan.
Pembakaran, pembusukan secara alami dan penyuntikan dengan zat kimia biasanya
dilakukan setelah batang kelapa sawit ditebang. Namun, hal ini ternyata berdampak
negatif terhadap lingkungan karena memberikan sumbangsih terhadap efek gas
rumah kaca. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah batang kelapa sawit terus
dioptimalkan termasuk sebagai bahan baku papan komposit.
Pemanfatan batang kelapa sawit sebagai papan komposit telah banyak
dilakukan termasuk papan blok. Papan blok tersusun dari lapisan tengah (core)
yang terbuat dari strip kayu dan diikat dengan perekat, serta dikempa panas dengan
finir kayu sebagai lapisan pemukaan yang disusun tegak lurus satu sama lain. Bahan
baku finir biasanya didapatkan dari pasokan kayu hutan alam. Namun, produksi
kayu bulat hutan alam cenderung menurun dimana hal ini berkontradiksi terhadap
volume kayu cepat tumbuh seperti kayu sengon, manii dan akasia mangium. Batang
kelapa sawit sebagai papan blok terus dioptimalkan karena sifat higroskopis dan
stabilitas dimensi yang masih buruk. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah
untuk menghasilkan papan blok berkualitas tinggi dari limbah batang kelapa sawit
dengan finir kayu sengon, manii dan mangium menggunakan perekat phenol
formaldehyde (PF) dan urea formaldehyde (UF).
Papan blok batang kelapa sawit dengan finir kayu dibuat dengan ukuran 35 x
35 x 2.4 cm3. Perekat yang digunakan adalah PF dan UF dengan berat labur 200
g·m-2. Papan dibuat dengan tekanan 15 kg·cm-2 selama 10 menit pada suhu 130 oC
untuk PF dan 110 oC untuk UF. Pengujian sifat fisis dan mekanis papan blok
dilakukan berdasarkan JIS A 5908-2003 untuk pengembangan tebal 2 jam dan 24
jam, JAS 232-2003 untuk kadar air, kerapatan, delaminasi, modulus of elasticity
(MOE), modulus of rupture (MOR). Selain itu, penelitian ini menguji sifat fisis dan
mekanis bahan baku serta karakteristik finir kayu sebagai lapisan permukaan papan.
Sifat fisis dan mekanis bahan baku diuji berdasarkan standar ASTM D143-94.
Pengujian karakteristik finir kayu mengacu pada Kabe et al. (2012).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kadar air papan blok
dengan finir kayu sengon, manii dan mangium dengan perekat UF masing-masing
adalah 9.35%, 9.71% dan 9.13%. Kadar air papan blok dengan finir kayu sengon,
manii dan mangium dengan perekat PF masing-masing adalah 9.56%, 9.06% dan
9.34%. Kerapatan papan blok termasuk dalam kerapatan sedang. Nilai kerapatan
papan blok batang kelapa sawit dengan finir kayu sengon, manii dan mangium
berturut-turut adalah 0.67 g·cm-3, 0.72 g·cm-3 dan 0.74 g·cm-3. Nilai kerapatan
papan blok ini lebih tinggi dari nilai kerapatan bahan baku solidnya yaitu berkisar
antara 0.30-0.79 g·cm-3. Pengembangan tebal papan blok memenuhi standar JIS A
5908-2003. Nilai pengembangan papan blok dengan finir kayu sengon, manii dan
mangium selama 2 jam dengan perekat UF berturut-turut adalah 3.30%, 2.81% dan
1.58% sedangkan untuk perekat PF adalah 2.46%, 1.34% dan 0.53%. Rata-rata nilai
pengembangan tebal selama 24 jam adalah 5.44%. Nilai delaminasi papan blok
dengan perekat UF belum memenuhi standar. Rata-rata nilai delaminasi papan blok
untuk perekat UF adalah 33.25% dan perekat PF adalah 11.65%. Berdasarkan nilai
tersebut dapat dikatakan bahwa papan blok dengan perekat PF dapat digunakan
untuk aplikasi interior. Nilai MOE dan MOR papan masih dibawah standar JAS
232-2003 dan tidak lebih tinggi dari nilai MOE dan MOR batang kelapa sawit. Hal
ini diduga karena lapisan finir yang cukup tipis dan sambungan pada bagian core
menjadi bagian yang cukup lemah. Nilai rata-rata MOR papan blok adalah 190
kg·cm-2. Nilai MOE papan blok dengan finir kayu sengon, manii dan mangium
dengan perekat UF berturut-turut adalah 22984 kg·cm-2, 26775 kg·cm-2, dan 38833
kg·cm-2 sedangkan untuk perekat PF berturut-turut adalah 18831 kg·cm-2, 30189
kg·cm-2, 32734 kg·cm-2. Namun, rata-rata nilai kekerasan papan blok cukup tinggi
yaitu 901 kg·cm-2. Nilai kekerasan papan blok lebih tinggi dari bahan baku solidnya.
Nilai kekerasan batang kelapa sawit berkisar antara 670−789 kg·cm-2. | id |