Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.advisorSuharno
dc.contributor.authorFortunika, Sevi Oktafiana
dc.date.accessioned2019-11-25T06:50:14Z
dc.date.available2019-11-25T06:50:14Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100126
dc.description.abstractPermintaan kopi dunia yang diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya menjadi peluang besar untuk Indonesia sebagai produsen kopi keempat terbesar di dunia. Namun demikian terdapat beberapa permasalahan pada produk kopi Indonesia diantaranya: produktivitas masih rendah, nilai ekspor mengalami perlambatan, harga ekspor rendah, terdapat tarif impor dan standarisasi mutu yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis dinamika kebijakan tarif dan non tarif ekspor kopi biji dan kopi bubuk Indonesia (2) Menganalisis faktor-faktor yang memperngaruhi permintaan kopi biji dan kopi bubuk Indonesia di negara importir utama (3) Menganalisis posisi kopi biji dan kopi bubuk Indonesia yang dipengaruhi oleh hambatan perdagangan. Penelitian ini menggunakan model Linear Approximate Almost Ideal Demand System (LA/AIDS) dengan data time series dari tahun 1996 hingga 2017. Penggunaan metode LA/AIDS untuk melihat posisi kopi Indonesia yang dipengaruhi oleh variabel kebijakan perdagangan seperti hambatan tarif dan non tarif merupakan kebaruan dalam penelitian ini, dimana sebelumnya metode LA/AIDS hanya dipakai untuk menganalisis permintaan pada perdagangan internasional tanpa melihat faktor kebijakan perdagangan. Penggunaan pendekatan inventory dengan frecuency index untuk mengukur variabel non tarif yang dimasukkan dalam model LA/AIDS juga merupakan kebaruan penelitian lainnya pada penelitian ini. Hasil empiris menunjukkan bahwa dinamika kebijakan tarif cenderung menurun seiring dengan kebijakan non tarif yang terus meningkat. Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi posisi kopi Indonesia adalah harga kopi domestik, harga kopi negara lain, GDP perkapita negara importir, nilai tukar riil, tarif impor dan non tarif impor (Sanitary and Phytosanitary dan Technical Barier to Trade). Kopi biji bersifat elastis di negara importir utama Jerman, Jepang dan Amerika Serikat, namun kopi bubuk bersifat inelastis di Jepang. Kopi Indonesia bersifat substitusi dengan kopi Brasil dan Kolombia, namun bersifat komplementer dengan kopi Vietnam. Kopi biji Indonesia merupakan barang mewah di Jerman, namun kopi bubuk Indonesia merupakan barang inferior di Jerman dan Amerika Serikat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcTrade Policiesid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titlePengaruh Kebijakan Perdagangan Terhadap Posisi Kopi Indonesia di Negara Importir Utamaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordhambatan perdaganganid
dc.subject.keywordkopiid
dc.subject.keywordLA/AIDSid
dc.subject.keywordnegara importir utamaid
dc.subject.keywordposisiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record