Parameter Genetik Pertumbuhan dan Kualitas Kayu Uji Keturunan Jabon Putih (Neolamarckia cadamba (Roxb.) Bosser
View/ Open
Date
2019Author
Chaerani, Nurul
Siregar, Ulfah Juniarti
Siregar, Iskandar Zulkarnain
Sudrajat, Dede Jajat
Metadata
Show full item recordAbstract
Jabon putih (Neolamarckia cadamba (Roxb.) Bosser) merupakan jenis potensial cepat tumbuh yang dapat dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman. Hingga saat ini pengembangan hutan tanaman atau hutan rakyat jabon putih belum menggunakan benih unggul yang berkualitas. Perbaikan kualitas benih dapat di tempuh melalui program pemuliaan untuk menghasilkan benih dengan karakter genetik unggul. (BPTPTH) Bogor telah bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan IPB dan SEAMEO BIOTROP untuk membangun plot uji keturunan jabon putih pada tahun 2013 yang berlokasi di Hutan Penelitian Parung Panjang Kabupaten Bogor. Uji keturunan tersebut melibatkan 105 famili dari 12 provenans jabon putih yang tersebar di Indonesia. Uji keturunan tersebut perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan parameter genetiknya. Parameter genetik meliputi studi tentang heritabilitas, korelasi, dan kemajuan genetik. Informasi parameter genetik tersebut dapat dijadikan acuan dalam kegiatan seleksi. Sifat pertumbuhan dan kualitas kayu dapat dijadikan kriteria untuk memilih genotipe ungul.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis variasi dan parameter genetik pertumbuhan dan kualitas kayu melalui analisis pada tingkat individu di dalam famili dan antar famili pada 5 blok uji keturunan jabon putih; 2) Mengevaluasi famili terbaik, sifat-sifat penting, dan intensitas seleksi yang digunakan untuk program seleksi. Metode penelitian yaitu mengevaluasi plot uji keturunan jabon putih yang terdiri atas 105 famili dari 12 provenance yang dibangun dalam rancangan acak lengkap blok dengan 5 blok dan 4 tanaman per plot (4-tree row plot). Kriteria tinggi, diameter, dan kualitas kayu yang dinilai berdasarkan metode non-destruktif menggunakan pilodyn dan metode destruktif menggunakan wood sample taker.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata tinggi adalah 5.10 - 10.15 m 6.67 - 15.30 cm untuk diameter, 2.30 - 3.62 cm untuk pilodyn, 0.66 - 0.82 g/cm3, 0.33 to 0.50 untuk berat jenis dan 66 to 111 % untuk kadar air. Adanya pengaruh nyata antara 105 famili untuk semua sifat yang diamati kecuali kadar air. Pilodyn memiliki nilai korelasi negative dengan diameter, kerapatan, dan berat jenis. Nilai heritabilitas famili lebih tinggi dari nilai heritabilitas individu sehingga kemajuan genetik akan lebih tinggi jika dilakukan seleksi antar famili. Nilai Heritabilitas tertinggi ditemukan pada sifat tinggi (0.4-0.69) dan kerapatan (0.27-0.59). Famili-famili dari Pomalaa (Sulawesi) dapat direkomendasikan menjadi pohon penghasil benih unggul. Menggunakan intensitas seleksi 80% dengan meninggalkan 84 famili terbaik pada setiap blok akan menghasilkan kemajuan genetik tertinggi, dan menggunakan sifat diameter sebagai sifat kandidat seleksi selanjutnya.
Collections
- MT - Forestry [1372]