dc.description.abstract | Industri kelapa sawit merupakan salah satu komoditas sektor perkebunan
yang paling banyak dikonsumsi dan di produksi didunia. Produksi minyak sawit
dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Industri perkebunan dan pengolah
sawit adalah industri kunci bagi perekonomian Indonesia. Ekspor minyak kelapa
sawit adalah penghasil devisa yang penting dan industri ini memberikan
kesempatan kerja bagi jutaan orang Indonesia. Kondisi keuangan perusahaan
perkebunan ini tentu akan berimplikasi dengan kinerja perusahaan perkebunan yang
memproduksi dan mengekspor minyak kelapa sawit. Perusahaan perkebunan
membutuhkan modal yang dapat dilakukan dengan penerbitan saham. Dalam
penerbitan saham ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni pihak yang akan
menginvestasikan dananya di pasar saham.
Pasar saham memiliki peran yang cukup penting bagi perekonomian suatu
negara. Pasar saham dapat membantu menyalurkan dana dari pihak yang
mempunyai kelebihan dana dan ingin menginvestasikan dana tersebut dengan pihak
yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya. Harga saham secara
umum dipengaruhi oleh faktor internal yakni kinerja keuangan perusahaan dan
faktor eksternal yakni kondisi makroekonomi baik lokal ataupun global. Secara
eksternal atau makroekonomi pengaruhnya sangat seragam. namun ternyata terjadi
perubahan harga saham di setiap perusahaan terjadi tidak seragam. Empat dari
enam belas saham perusahaan perkebunan terkoreksi cukup besar. PT Astra Agro
Lestari (AALI), PT PP London Sumatera Indonesia (LSIP), PT Sinar Mas Agro
Resources (SMAR, PT Tunas Baru Lampung (TBLA) dan PT Smart Technology
(SMAR) merupakan perusahaan perkebunan yang mengalami penurunan terbesar.
Pengaruh harga saham tersebut memberi dugaan bahwa tidak hanya pengaruh
variabel makroekonomi yang mampu memengaruhi harga saham, namun juga
secara internal yakni kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan pertanian
cenderung perusahaan dengan risiko tinggi karena hasilnya bergantung kepada
alam, cuaca, serta ketidakpastian. Kondisi umum kinerja keuangan dapat dilihat
pada banyak cara, salah satunya dari rasio keuangan. Rasio keuangan perusahaan
pertanian cenderung fluktuatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari variabel
internal yakni kinerja keuangan dan variabel ekstenal atau makroekonomi terhadap
harga saham perusahaan pertanian yang didominasi oleh perusahaan perkebunan
yang telah terdaftar di BEI. Analisis data menggunakan regresi data panel. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa melalui analisis fundamental diketahui bahwa
ROA, DER, Inflasi, Kurs, dan BI Rate, Harga minyak dunia berpengaruh signifikan
terhadap harga saham sedangkan TOTA dan NPM tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham perusahaan perkebunan. | id |