Suplementasi L-Carnitine Dalam Pengencer Berbasis Tris untuk Meningkatkan Kualitas Semen Beku Sapi Pasundan
View/ Open
Date
2019Author
Darussalam, Imam
Arifiantini, Raden Iis
Supriatna, Iman
Rasad, Raden Siti Darodjah
Metadata
Show full item recordAbstract
Sapi pasundan adalah sapi lokal Indonesia yang sudah mendapatkan surat
keputusan menteri pertanian Nomor 1051/Kpts/SR.120/10/2014. Sapi pasundan
berasal dari adaptasi sepuluh generasi antara Bos javanicus atau banteng atau sapi
bali dengan sapi jawa, sapi madura dan sapi sumba ongole. Pengembangbiakan
sapi pasundan saat ini sebagian menggunakan inseminasi buatan (IB) dengan
semen beku.
Proses pembuatan semen beku dapat mengakibatkan cekaman terhadap
membran plasma akibat terbentuknya kristal es, perubahan tekanan osmotik dan
terbentuknya reactive oxygen species (ROS). Solusi untuk mengatasi hal tersebut
adalah dengan penambahan antioksidan pada pengencer semen. Salah satu
antioksidan yang dapat digunakan adalah L-Carnitine. L-Carnitine merupakan
komponen seperti vitamin, yang disintesis dari dua asam amino esensial yaitu lisin
dan metionin yang memiliki karakteristik antioksidan. L-Carnitine juga diketahui
terlibat dalam metabolik energi dengan memfasilitasi transportasi asam lemak
menuju mitokondria untuk melakukan β-oksidasi dan menghasilkan adenosine
triphosphate (ATP). Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peranan LCarnitine
dalam pengencer Tris kuning telur (TKT) terhadap kualitas spermatozoa
sapi pasundan.
Semen dikoleksi dari tiga ekor sapi pasundan jantan berumur 6 sampai 7
tahun dengan bobot badan 380 sampai 430 kg. Penelitian ini terdiri atas 2 tahap.
Tahap pertama (1) adalah mendapatkan konsentrasi optimal L-Carnitine dalam
pengencer TKT pada semen cair, dan Tahap kedua (2) adalah menguji
kemampuan L-Carnitine dengan dosis terbaik pada semen cair terhadap kualitas
semen beku. Tahap I dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) in
time. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA). Jika ditemukan
adanya perbedaan antar perlakuan, dilanjutkan dengan uji Duncan. Tahap II diuji
menggunakan uji T sampel bebas. Data disajikan dengan rerata ± standard eror of
the mean (SEM).
Hasil untuk Tahap I menunjukkan bahwa semen segar sapi pasundan dapat
diolah menjadi semen cair sesuai dengan persyaratan mutu semen cair yang
tertuang dalam SNI nomor 4869-1 tahun 2017. Konsentrasi L-Carnitine sebanyak
1 mM pada pengencer TKT menunjukkan nilai terbaik pada semen cair (P<0.05).
Motilitas spermatozoa yang disuplementasi L-Carnitine sebanyak 1 mM dapat
bertahan pada nilai 40% hingga jam ke 96, sedangkan konsentrasi L-Carnitine
sebanyak 0 (kontrol) 2, 3 dan 4 mM dengan nilai yang sama hanya bertahan
hingga jam ke 72 sampai 82. Viabilitas spermatozoa yang disuplementasi LCarnitine
sebanyak 1 mM dapat bertahan pada nilai 40% hingga jam ke 108,
sedangkan konsentrasi L-Carnitine sebanyak 0 (kontrol) 2, 3 dan 4 mM dengan
nilai yang sama hanya bertahan hingga jam ke 82 – 96.
Hasil penelitian untuk Tahap II menunjukkan suplementasi L-Carnitine 1
mM dalam pengencer TKT dapat mempertahankan motilitas, viabilitas dan
membran plasma utuh spermatozoa (P<0.05) dibandingkan dengan kontrol.
Suplementasi L-Carnitine 1 mM dalam pengencer TKT tidak berpengaruh
terhadap keutuhan DNA dan kinematika spermatozoa (P>0.05). Penelitian ini
menyimpulkan bahwa konsentrasi L-Carnitine dalam pengencer TKT sebanyak 1
mM dapat mempertahankan kualitas semen cair dengan lama penyimpanan hingga
96 sampai 108. Suplementasi L-Carnitine dalam pengencer TKT pada semen
beku sapi pasundan menunjukkan kualitas spermatozoa yang lebih baik
dibandingkan dengan kontrol.
Collections
- MT - Veterinary Science [911]