Potensi Polisakarida Teripang Holothuria nobilis sebagai Antihiperkolesterolemia
View/ Open
Date
2019Author
Ulhusna, Fitrah Asma
Wresdiyati, Tutik
Winarto, Adi
Metadata
Show full item recordAbstract
Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan salah satu atau lebih profil lipid atau lipoprotein (kolesterol total, low density lipoprotein/LDL, trigliserida) dan penurunan high density lipoprotein/HDL dalam darah. Penggunaan obat-obatan dalam menurunkan kadar profil lipid telah diketahui memiliki banyak efek samping, sehingga perlu dicarikan alternatif obat alami yang dapat dimanfaatkan sebagai antihiperkolesterolemia. Perkembangan beberapa tahun terakhir, polisakarida dari teripang banyak diminati oleh peneliti karena memiliki sifat antihiperkolesterolemik. Teripang hitam (Holothuria nobilis) adalah hewan air yang banyak ditemukan di Indonesia, tetapi minimnya informasi tentang manfaat yang dimiliki oleh H. nobilis membuat banyak masyarakat tidak memanfaatkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis aktivitas antioksidan polisakarida H. nobilis, menganalisis daya hambat HMG KoA reduktase, mengukur jumlah konsumsi pakan dan berat badan tikus, menguji kemampuan polisakarida H. nobilis pada tikus sebagai pencegahan maupun pengobatan hiperkolesterolemia, mengukur profil kolesterol pada tikus model hiperkolesterolemia, mengukur kadar MDA dan aktivitas SOD pada jaringan hati tikus model hiperkolesterolemia, dan menganalisis kandungan antioksidan Cu, Zn-SOD pada jaringan hati tikus model hiperkolesterolemia melalui studi immunohistokimia.
Penelitian menggunakan tikus jantan Rattus norvegicus galur Sprague Dawley yang dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok pencegahan dan pengobatan. Kelompok pencegahan terdiri atas kelompok kontrol negatif/ non-hiperkolesterolemia (K-), kelompok kontrol positif/ hiperkolesterolemia (K+), dan kelompok pencegahan hiperkolesterolemia yang diberi pakan kolesterol 1% dan polisakarida H. nobilis dosis 400 mg/kg BB polisakarida H. nobilis secara bersamaan (PCh). Perlakuan pada semua kelompok pencegahan diberikan selama 28 hari. Kelompok pengobatan terdiri atas kelompok kontrol hiperkolesterolemia, yang diberi pakan 1% kolesterol selama 28 hari dan dilanjutkan dengan pakan standar (Ch), dan kelompok hiperkolesterolemia yang diberi pakan kolesterol 1% selama 28 hari dan dilanjutkan dengan pemberian polisakarida H. nobilis 400 mg/kg BB (ChP). Perlakuan semua kelompok pengobatan diberikan selama 56 hari. Penimbangan konsumsi pakan dilakukan setiap hari dan penimbangan berat badan dilakukan setiap 7 hari sebelum pemberian perlakuan. Pengukuran kadar profil lipid dilakukan pada hari ke-0, 28 dan 56. Pada akhir perlakuan, tikus dibius dengan menggunakan ketamine (70mg/kgBB) dan xylazine (10mg/kgBB), selanjutnya diambil organ hati untuk dianalisis kadar MDA dan aktivitas SOD serta kandungan antioksidan Cu, Zn-SOD melalui studi immunohistokimia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa polisakarida H. nobilis memiliki aktivitas antioksidan yang lemah, sedangkan daya hambat polisakarida H. nobilis terhadap HMG KoA reduktase tinggi. Kelompok PCh memiliki jumlah konsumsi
pakan yang sama (P>0.05) dengan kelompok K- dan K+, tetapi dengan pemberian polisakarida H. nobilis secara bersamaan dapat menekan peningkatan berat badan. Pemberian polisakarida H. nobilis pada kelompok ChP dapat menekan jumlah konsumsi pakan (P<0.05) dibandingkan kelompok Ch. Hal ini diikuti dengan dengan penurunan berat badan pada kelompok ChP. Pemberian polisakarida H. nobilis menunjukkan bahwa tikus kelompok pencegahan dan pengobatan mampu menstabilkan dan menurunkan secara nyata (P<0.05) kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan meningkatkan HDL serum. Pemberian polisakarida H. nobilis juga dapat menekan kadar MDA jaringan hati dan meningkatkan aktivitas antioksidan SOD kelompok pencegahan dan pengobatan, sehingga aktivitas SOD pada kelompok PCh dapat dipertahankan bahkan menyamai (P>0.05) kelompok K-, sedangkan pada kelompok ChP lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan kelompok Ch. Imunoreaktivitas Cu,Zn-SOD terhadap hepatosit dan sitoplasma yang bereaksi dengan antibody pada kelompok PCh lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan kelompok K- dan K+ sedangkan kelompok ChP lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan Ch. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian polisakarida teripang H. nobilis dapat diaplikasikan pada kelompok pencegahan dan pengobatan hiperkolesterolemia.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, polisakarida H. nobilis memiliki aktivitas antioksidan yang lemah, tetapi memiliki daya hambat yang tinggi terhadap HMG KoA reduktase. Pemberian polisakarida H. nobilis dapat menekan konsumsi pakan, menstabilkan berat badan, menurunkan kadar profil lipid (kolesterol total, trigliserida, LDL) dan kadar MDA, serta meningkatkan HDL, aktivitas SOD, kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD pada jaringan hati tikus baik pada kelompok pencegahan maupun pengobatan.
Collections
- MT - Veterinary Science [914]