dc.description.abstract | Hiperkolesterolemia merupakan kondisi abnormalitas kadar kolesterol di dalam darah yang meningkatkan resiko berbagai penyakit. Kondisi hiperkolesterolemia menyebabkan aterosklerosis, penyakit jantung koroner dan kardiovaskuler serta penyakit degeneratif lainnya. Pada kondisi hiperkolesterolemia, kadar Lipoprotein densitas rendah (LDL) meningkat. Akumulasi LDL menyebabkan pengaktifan monosit yang berdiferensiasi menjadi makrofag. Makrofag melakukan proses fagositosis lipoprotein kemudian membentuk sel busa. Sel busa yang terdeposit pada pembuluh darah menyebabkan aterosklerosis. Sementara itu, LDL sangat mudah teroksidasi sehingga membentuk radikal bebas. Radikal bebas yang terbentuk akan meningkatkan perkembangan lesi pada aterosklerosis. Hal ini menyebabkan aktivasi peradangan sehingga terjadi komplikasi. Kondisi aterosklerosis berlanjut menjadi penyakit jantung koroner karena aliran darah yang terganggu menjadikan otot jantung tidak mendapatkan oksigen. Berbagai penelitian mengenai kulit pisang telah dilakukan untuk mengurangi dampak hiperkolesterolemia. Kulit pisang kepok dan uli merupakan bahan alami yang memiliki bioaktif alami yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik, kandungan fitokimia, penghambatan HMG KoA reduktase dan aktivitas antioksidan kulit pisang kepok dan uli yang berpotensi sebagai antihiperkolesterolemia.
Kulit pisang kepok dan uli diekstraksi menggunakan pelarut yang berbeda (air, etanol 70% dan etanol 96%) kemudian dianalisis karakteristik, kandungan fitokimia, aktivitas antioksidan dan nilai inhibisinya terhadap HMG KoA reduktase. Uji dilanjutkan dengan mencekokkan ekstrak pada hewan percobaan dengan model pencegahan dan pengobatan hiperkolesterolemia. Analisis dilakukan terhadap profil kolesterol darah, kadar MDA dan aktivitas antioksidan organ hati tikus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang kepok dan uli memiliki karakteristik berwarna coklat dengan rendemen sebesar 15-18% (ekstrak kulit pisang kepok) dan 32-38% (ekstrak kulit pisang uli). Ekstrak kulit pisang kepok dengan pelarut air memiliki kandungan fitokimia flavonoid dan saponin. Triterpenoid ditemukan pada ekstrak kulit pisang kepok dengan pelarut etanol. Ekstrak kulit pisang uli dengan pelarut air dan etanol 70% memiliki kandungan fitokimia flavonoid dan saponin. Ekstrak kulit pisang uli dengan pelarut etanol 90% hanya mengandung flavonoid. Alkaloid, tannin, quinon dan steroid tidak ditemukan pada semua jenis ekstrak yang diuji. Kulit pisang kepok memiliki IC50 sebesar 100-200 mg/mL dan daya inhibisi HMG KoA reduktase 50-55%. Kulit pisang uli memiliki IC50 200-350 mg/mL dan daya inhibisi terhadap HMG KoA reduktase sebesar 48-55 %. Kulit pisang kepok dan uli memiliki efek antihiperkolesterolemia. Ekstrak kulit pisang kepok dengan pelarut etanol 70% memiliki potensi paling tinggi sebagai antihiperkolesterolemia karena memiliki nilai IC50 terendah dan nilai inhibisi HMG KoA reduktase tertinggi. Pemberian ekstrak etanol 70% kulit pisang kepok selama 28 hari dapat menurunkan kolesterol total dan LDL pada tikus jantan (Sprague dawley) model pencegahan hiperkolesterolemia. Pada model pengobatan hiperkolesterolemia, ekstrak etanol 70% kulit pisang kepok dapat menurunkan kadar total kolesterol sejak minggu ke-2 pasca pemberian dan dapat menaikkan kadar HDL plasma, menurunkan kadar LDL plasma, menaikkan aktivitas SOD organ hati dan menurunkan kadar MDA organ hati tikus setelah 28 hari pemberian. | id |