dc.description.abstract | Strontium titanat (SrTiO3) adalah salah satu material ferroelektrik yang
memiliki sifat polarisasi listrik secara spontan. Suatu lapisan tipis strontium titanat
murni kemudian didadah dengan rutenium oksida (RuO2) 2%, 4% dan 6% dengan
tujuan untuk mendapatkan sifat optik yang diinginkan dari material yang dibuat.
Salah satu sifat optik yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
sifat transmitansi. Sifat optik transmitansi adalah perbandingan antara intensitas
cahaya yang diteruskan oleh sampel terhadap intensitas cahaya datang, yang diukur
pada panjang gelombang yang sama. Salah satu penerapan sifat optik transmitansi
yaitu pada alat-alat elektronik. Contoh penggunaan sifat transmitansi pada alat
elektronik adalah penanak nasi, microwave dan lain sebagainya. Sifat optik
transmitansi dapat diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan
hasil yang diperoleh adalah berupa persentase transmitansi. Spektrofotometer UVVis
adalah alat untuk mengukur sifat optik pada suatu material. Mengukur sifat
transmitansi dengan alat spektrofotometer UV-Vis yaitu dengan cara
menembakkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu, sehingga perlu
diketahui pengaruh panjang gelombang terhadap persentase transmitansi yang
diperoleh. Namun, panjang gelombang yang dibutuhkan oleh alat-alat elektronik
berbeda-beda. Oleh karena itu pendekatan pengaruh panjang gelombang terhadap
persentase transmitansi akan tersegmentasi. Salah satu model yang layak digunakan
pada aspek tersebut adalah regresi spline.
Regresi spline adalah salah satu pendekatan regresi nonparametrik. Spline
adalah salah satu jenis model polinomial yang memiliki sifat tersegmen. Sifat
tersegmen tersebut memberikan fleksibilitas lebih dari polinomial biasa, sehingga
memungkinkan untuk menyesuaikan diri secara efektif terhadap karakteristik lokal
suatu fungsi atau data. Basis fungsi yang digunakan dalam pendekatan regresi
spline adalah truncated power basis dan B-spline. Truncated power basis
mempunyai kelemahan yang dapat tercermin dari matriks yang hampir singular,
sehingga membuat persamaan normal sulit diselesaikan, sedangkan basis B-Spline
adalah basis yang dapat mengatasi kelemahan tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh setiap segmen panjang gelombang sinar terhadap
persentase transmitansi. Selain itu membandingkan model regresi B-spline pada
bahan strontium titanat dengan berbagai konsentrasi RuO2.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa panjang
gelombang mempengaruhi persentase transmitansi pada setiap segmen untuk
masing-masing bahan SrTiO3 dengan berbagai konsentrasi RuO2. Bahan SrTiO3
dengan berbagai konsentrasi RuO2 memiliki orde regresi B-spline yang berbedabeda.
Bahan SrTiO3 dan SrTiO3 + RuO2 6% memiliki model regresi B-spline
kuadratik masing-masing dengan lima segmen garis regresi, sedangkan bahan
SrTiO3 + RuO2 2% dan SrTiO3 + RuO2 4% memiliki model regresi B-spline linier
dengan masing-masing tiga segmen dan empat segmen garis regresi.
Secara umum perbandingan keempat bahan dengan menggunakan segmen
pada bahan SrTiO3 sebagai acuan memperlihatkan bahwa bahan SrTiO3 + RuO2 6%
memiliki persentase transmitansi tertinggi, sedangkan SrTiO3 memiliki nilai
persentase transmitansi terendah pada kelima segmen. | id |