Perbandingan Karakteristik Fisikokimia Sosis Ayam Hasil Substitusi Isolat Protein Kedelai dengan Isolat Protein Tempe
View/ Open
Date
2019Author
Prayudani, Ayu Putri Gitanjali
Syamsir, Elvira
Astawan, Made
Metadata
Show full item recordAbstract
Sosis adalah produk olahan daging dengan penambahan bumbu yang dibungkus menggunakan casing. Permasalahan yang sering terjadi dalam pembuatan sosis yaitu tidak kompaknya tekstur yang dihasilkan, serta daya ikat air yang rendah akibat proses emulsifikasi yang tidak baik. Mutu sosis dapat ditingkatkan dengan menggunakan binder seperti ISP. Tujuan penelitian ini yaitu menguji perbandingan aplikasi ISP dengan potensi binder lokal lainnya seperti IPTN/IPTG, memperoleh konsentrasi optimumnya, dan melihat pengaruh germinasi (IPTG) terhadap mutu sosis yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian, WHC sosis IPTG yaitu 93.34%, tidak berbeda nyata dengan IPTN (92.56%), dan lebih tinggi dari ISP (83.98%). Susut masak sosis IPTG sebesar 11.12%, tidak berbeda nyata dengan IPTN (11.97%), dan lebih rendah dari ISP (16.28%). Stabilitas emulsi sosis IPTG yaitu 88.88% dan IPTN sebesar 88.03, yang lebih tinggi dari ISP (83.72%). Pada parameter tekstur secara keseluruhan, IPTG menghasilkan sosis dengan tekstur yang lebih baik secara signifikan dibandingkan ISP/IPTN. Konsentrasi optimum untuk IPTN/IPTG yaitu 1.5%. Apabila dibandingkan dengan ISP 2%, sosis IPTG 1.5% memiliki kadar protein dan penerimaan sensori yang lebih tinggi. Kadar protein sosis IPTG 1.5% yaitu 17.19%, sedangkan IPTN 1.5% (15.54%) dan ISP 2% (14.88%). Penerimaan sensori sosis IPTG memiliki nilai yang tinggi pada atribut warna, kekenyalan, dan kesukaan overall. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh germinasi (IPTG) terhadap mutu sosis yang dihasilkan.