Studi Bahan Tambahan Pangan dan Kesesuaian Label Kemasan pada Makanan Ringan Ekstrudat di Bogor
View/ Open
Date
2018Author
Pratiwi, Rizky Putri
Hermanianto, Joko
Fadlillah, Hendry Noer
Metadata
Show full item recordAbstract
Rata-rata konsumsi makanan ringan di Indonesia mengalami pertumbuhan
sebesar 2.21% per kapita per tahun. Makanan ringan ekstrudat merupakan
makanan ringan siap santap yang dibuat dari bahan pangan sumber karbohidrat
dan/atau protein melalui proses ekstrusi dengan atau tanpa penambahan bahan
pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan dengan atau tanpa
melalui proses penggorengan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji jenis bahan
tambahan pangan yang sering digunakan pada produk makanan ringan ekstrudat
di pasaran dan mengkaji kesesuaian label kemasan pada makanan ringan ekstrudat.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Metode penelitian yang digunakan
adalah survei dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data primer
menggunakan teknik analisis isi dengan alat bantu berupa check sheet. Sampel
yang digunakan dalam penelitian yaitu produk makanan ringan ekstrudat komersil
yang dijual di wilayah Bogor. Produk makanan ringan ekstrudat yang dipilih yaitu
produk yang sudah terdaftar di BPOM dan memiliki nomor registrasi ML atau
MD. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para
produsen khususnya yang ingin mengembangkan bisnis makanan ringan ekstrudat
agar dapat menentukan formulasi yang tepat dalam penggunaan BTP serta
memberikan informasi terkait pencantuman pelabelan kemasan pada produk
makanan ringan ekstrudat Hasil penelitian BTP yang sering digunakan pada 81
makanan ringan ekstrudat di Bogor yaitu antioksidan (TBHQ), pengemulsi
(Lesitin kedelai), penguat rasa (MSG), perisa artifisial (keju dan vanila), pewarna
alami (kurkumin), pewarna sintetis (Sunset yellow). Hasil pengamatan kesesuaian
label kemasan makanan ringan ekstrudat yaitu rata-rata tingkat pemenuhan unsur
minimum label sebesar 99.75% sedangkan rata-rata tingkat pemenuhan unsur lain
label sebesar 45.06%.