Optimasi Pengikatan Gluten pada Tepung Sagu dalam Upaya Perbaikan Kualitas Adonan Tepung Sagu
Abstract
Upaya pengikatan tepung sagu dengan gluten dilakukan untuk menghasilkan tepung sagu dengan kualitas adonan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimal pengikatan tepung sagu dengan gluten. Variabel faktor yang dianalisis yaitu suhu pemanasan dan persentase gluten menggunakan rancangan Response Surface Methodology (RSM). Variabel respon untuk menentukan kondisi optimal yaitu kadar protein, daya serap air, suhu gelatinisasi, swelling power, baking expansion dan kadar protein air dekantasi. Uji pendukung yang dilakukan yaitu FTIR, uji sifat amilografi dan uji sifat birefringence. Solusi optimum diperoleh pada perlakuan suhu pemanasan 50.66ᵒC dan persentase gluten 24.51%. Karakteristik tepung sagu yang dihasilkan yaitu kadar protein 17.80%, daya serap air 0.23 ml/g, suhu gelatinisasi 74.8ᵒC, swelling power 3.15 b/b, baking expansion 2.18 ml/g dan kadar protein air dekantasi 2.50%. Sifat birefringence tepung sagu – gluten semakin menghilang seiring dengan peningkatan suhu pemanasan. Analisa FTIR tepung sagu-gluten menunjukkan adanya penguatan puncak spektrum ikatan C–N pada panjang gelombang 1167–1159 cm-1 yang berasal dari adanya ikatan C dari tepung sagu dan N dari protein gluten. Analisa sifat amilografi tepung sagu – gluten menunjukkan nilai viskositas puncak 2042 cP, viskositas breakdown 715 cP, dan viskositas setback 771 cP.