Produk Agar-agar dengan Penambahan Bekatul dan Angkak sebagai Alternatif Cemilan Penurun Kolesterol.
Abstract
Prevalensi hiperkolesterolemia di Indonesia mencapai 11,2%.
Hiperkolesterolemia dapat terjadi akibat kurangnya berolahraga, terlalu banyak
mengonsumsi makanan mengandung lemak dan kolesterol, serta kurangnya asupan
serat. Bekatul dan angkak memiliki kandungan serat dan senyawa fitokimia yang
dapat menurunkan kolesterol, diantaranya yaitu alkaloid, saponin, tanin, flavonoid,
dan fenolik. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan bekatul dan angkak yang
ditambahkan pada produk agar-agar sebagai alternatif cemilan yang dapat
berpotensi dalam menurunkan kolesterol. Cemilan agar-agar ini memiliki serat
yang tinggi dan mengandung senyawa fitokimia. Agar-agar dibuat menjadi tiga
formula. Uji rating hedonik telah dilakukan sehingga diperoleh formula yang paling
disukai oleh konsumen. Hasil uji menunjukkan bahwa formula dengan pemberian
sodium sitrat sebesar 0,3% paling disukai, dengan penambahan bekatul dan angkak
masing-masing sebesar 3,99 dan 0,11% dari berat total produk. Produk agar-agar
mengandung protein sebesar 0,42%, lemak 0,20%, air 78,87%, abu 0,54%, serta
karbohidrat sebesar 19,97%. Produk agar-agar juga mengandung serat pangan
sebesar 14,80% dan total flavonoid sebesar 2 mg/ 100 gram produk, sedangkan
komponen fenolik tidak terdeteksi. Hasil uji pengikatan kolesterol secara in vitro
menunjukkan bahwa produk agar-agar dapat menurunkan kolesterol sebesar
60,11%.