. Pengaruh Metode Intervensi Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Di Desa Puraseda Tentang Keamanan Pangan
View/ Open
Date
2016Author
Ananda, Rosalia Riski
Dewanti-Hariyadi, Ratih
Novinar
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingkat keamanan pangan suatu negara dapat dilihat dari banyaknya
Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan di negara tersebut. Jenis pangan
penyebab KLB keracunan pangan terbesar di Indonesia periode tahun 2010-2014
adalah makanan rumah tangga, yaitu sebanyak 192 kejadian (41 %). Rendahnya
praktik penanganan pangan yang baik diduga merupakan faktor penyebab KLB
dan perlu adanya intervensi sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
perilaku penanganan pangan, khususnya pada ibu rumah tangga. Ibu rumah
tangga sebagai konsumen akhir pada rantai pangan berperan penting dalam
pencegahan keracunan pangan, khususnya di dalam pemilihan, penyimpanan dan
penanganan produk pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
perbedaan metode intervensi yang dilakukan terhadap pengetahuan dan perilaku
keamanan pangan responden. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan
pendekatan eksperimen semu. Desain penelitiannya menggunakan one group
before and after intervention design dengan masing-masing 10 responden pada
setiap kelompok perlakuan. Penentuan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling. Pengumpulan data melalui wawancara langsung kepada
responden dengan menggunakan kuesioner. Intervensi yang diberikan berupa
edukasi keamanan pangan yang dilaksanakan dengan tiga metode yang berbeda,
yaitu presentasi, presentasi dan diskusi serta presentasi, diskusi dan permainan
ular tangga keamanan pangan desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan (64 %) dan perilaku (60 %) responden sebelum intervensi berada
dalam kategori baik. Pemberian intervensi edukasi keamanan pangan terbukti
dapat meningkatkan rata-rata skor pengetahuan dan perilaku ibu rumah tangga
secara signifikan pada ketiga kelompok perlakuan. Perlakuan dengan metode
presentasi dan diskusi merupakan kelompok yang paling efektif. Rata-rata skor
pengetahuan meningkat dari 16.20 ± 2.48 menjadi 20.80 ± 1.75. Sedangkan ratarata
skor perilaku meningkat dari 46.40 ± 4.35 menjadi 51.30 ± 3.09. Umur
responden tidak berpengaruh terhadap pengetahuan keamanan pangan, namun
berkorelasi terbalik dengan perilaku responden.