Analisis Kinerja dan Nilai Tambah Rantai Pasok Daging Sapi
Abstract
Adanya persaingan antara daging sapi lokal dan daging sapi impor menjadi
faktor yang mempengaruhi kinerja dari setiap anggota yang terlibat di dalam
rantai pasok daging sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja rantai
pasok pada beberapa anggota rantai, menanalisis nilai tambah, dan menyusun
strategi peningkatan kinerja rantai pasok daging sapi. Penelitian dimulai dengan
identifikasi mekanisme rantai pasok daging sapi dan analisis nilai tambah dengan
menggunakan metode Hayami. Kinerja rantai pasok diperoleh melalui pendekatan
Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan Analytical Hierarchy Process
(AHP). Metode ANP digunakan untuk pemilihan strategi peningkatan kinerja
rantai pasok daging sapi. Rasio nilai tambah yang diperoleh berdasarkan aktivitas
anggota rantai pasok adalah 40% peternak rakyat, 11.23% pedagang daging sapi I,
45.92% feedlot, dan Agroindustri adalah 53.71%, 40.99 %, 60.68 %, dan 82.13 %
untuk masing masing produk topside, cuberoll, shinkshank, dan tenderloin. Nilai
dari kinerja rantai pasok untuk anggota rantai peternak rakyat, pedagang daging
sapi I, feedlot dan agroindustri berturut-turut adalah sebesar 64.74%, 94.069%,
90.223%, dan 97.397%. Hasil dari pembobotan ANP menunjukkan prioritas
alternatif strategi untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah rantai pasok
daging sapi adalah penerapan teknologi pengolahan dan standarisasi proses
pemotongan.