Seleksi Bakteri Asam Laktat Asal Tempe Terhadap Aktivitas Enzim Beta-Glukosidase
Abstract
Tempe merupakan pangan fermentasi asal Indonesia. Dalam proses pembuatan tempe, bakteri asam laktat (BAL) berperan sejak proses perendaman hingga proses fermentasi selesai. Beberapa BAL diketahui memiliki kemampuan memroduksi enzim beta-glukosidase. Enzim ini mampu mengubah bentuk isoflavon dari bentuk glikosida menjadi aglikon. Penelitian ini bertujuan memperoleh BAL asal tempe yang memiliki potensi terbesar dalam memproduksi enzim beta-glukosidase dan menentukan waktu fermentasi susu kedelai untuk produksi isoflavon aglikon maksimum. Sebanyak 20 isolat BAL asal tempe koleksi SEAFAST CENTER IPB digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap seleksi BAL penghasil enzim beta-glukosidase dan tahap pengamatan pengaruh waktu fermentasi terhadap isoflavon pada susu kedelai. Isolat P. pentosaceus W27209 memiliki aktivitas enzim beta-glukosidase tertinggi, yaitu 0.012±0.000 U setelah 48 jam ditumbuhkan pada media susu kedelai pada suhu 37 oC. Nilai aktivitas enzim beta-glukosidase P. pentosaceus W27209 tertinggi diperoleh pada saat fermentasi selama 48 dan 72 jam, yaitu sebesar 0.012±0.000 U. Fermentasi hingga 72 jam tidak meningkatkan nilai aktivitas enzim beta-glukosidase. Total BAL tertinggi diperoleh pada saat fermentasi selama 24 jam, yaitu 7.83±0.09 log CFU/ml. Nilai TAT naik dari 0.24±0.02 % menjadi 0.40±0.04 %, sedangkan nilai pH turun dari 6.64±0.02 menjadi 5.57±0.02. Analisis kandungan isoflavon dengan menggunakan metode HPLC menunjukkan adanya perubahan komposisi isoflavon selama proses fermentasi berlangsung. Fermentasi selama 72 jam pada suhu 37 oC menyebabkan peningkatan isoflavon bebas. Daizein bebas meningkat dari 267.98±10.26) μg/g menjadi 620.74±13.01 μg/g. Genistein bebas meningkat dari 330.81±10.67 μg/g menjadi 897.76±34.26 μg/g. Total isoflavon juga mengalami peningkatan selama proses fermentasi. Total Daidzein meningkat dari 873.14±21.73 μg/g menjadi 964.32±20.11 μg/g. Total Genistein meningkat dari 1088.36±44.34 μg/g menjadi 1302.88±58.34 μg/g. Peningkatan total isoflavon selama proses fermentasi kemungkinan disebabkan oleh adanya komponen isoflavon yang termobilisasi atau adanya pemecahan ikatan antara isoflavon dengan senyawa lain.