Korelasi Pengukuran Kadar Asam, Gula, dan pH pada Buah Belimbing, Jeruk, dan Tomat dengan Nilai Kapasitansi Elektrik .
View/ Open
Date
2017Author
Betrisia, Novia
Syah, Dahrul
Huda, Mahfudz Al
Metadata
Show full item recordAbstract
Buah-buahan dikenal sebagai hasil pertanian yang mudah rusak (busuk).
Hal ini disebabkan karena komoditi hortikultura tersebut setelah dipanen masih
terus melangsungkan respirasi dan metabolisme Kematangan buah merupakan
salah satu masalah yang penting untuk diketahui dalam menentukan kualitas
produk pertanian. Dengan demikian dibutuhkan suatu metode yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat kematangan produk pertanian. Salah satu yang
berpeluang sebagai alternatif adalah penggunaan sensor kapasitansi. Kapasitansi
merupakan salah satu parameter dielektrik bahan pangan. Setiap bahan memiliki
karaktristik dielektrik tertentu yang tidak sama, sehingga sifat ini dapat digunakan
untuk identifikasi kematangan buah. Penelitian dilakukan di Edwar C-Tech Lab
teknologi, Serpong dengan menggunakan sampel buah belimbing, jeruk, dan
tomat dalam rangka mengetahui korelasi antara pengukuran komponen kimia
yang berperan menetukan tingkat kematangan yang diwakili pengukuran kadar
asam, kadar gula, dan pH dengan nilai kapasitansi elektriknya pada masingmasing
buah dengan tingkat. Penelitian menggunakan uji normalitas data dengan
tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan Korelasi Pearson (Correlate Bivariate)
dengan software IBM Statistik SPSS 22.0. untuk mengetahui hubungan yang
signifikansi antar satu variabel dengan variabel yang lain dari tiap sampel yang
diuji dengan rentangnilai korelasi -1≤ 0 ≤1. Hasil penelitian menunjukan
kapasitansi pada buah belimbing memiliki hubungan positif yang sangat kuat
terhadap pH dengan nilai korelasi 0.905, dan kapasitansi pada buah jeruk
memiliki hubungan positif yang sangat kuat terhadap pH dengan nilai korelasi
0.901. Dimana tanda positif menunjukan bahwa korelasi yang terjadi antara pH
dengan kapasitansi adalah hubungan yang berbanding lurus yang artinya semakin
besar nilai pH maka semakin tinggi pula nilai kapasitansi, begitu pun sebaliknya.
Kapasitansi pada buah tomat memiliki hubungan negatif yang sangat kuat
terhadap kadar gula dengan nilai korelasi -0.799. Dimana tanda negatif
menunjukan bahwa korelasi yang terjadi antara kadar asam dengan kapasitansi
adalah hubungan yang berbanding terbalik yang artinya semakin besar nilai kadar
asam maka semakin rendah nilai kapasitansi, begitu pun sebaliknya. Hasil
penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan kualitas produk pertanian
khususnya buah.