Ekstraksi Minyak dan Resin Nyamplung (Calophyllum inophyllum) dengan Campuran Pelarut Heksan-Etanol.
View/ Open
Date
2017Author
Sari, Desita Dwi Kurnia
Kartika, Ika Amalia
Metadata
Show full item recordAbstract
Biji nyamplung (Calophyllum inophyllum) memiliki kandungan minyak
yang tinggi, sehingga potensial untuk dijadikan sebagai sumber bahan baku
minyak nabati. Biji nyamplung mengandung resin dan zat pengotor yang dapat
mengurangi kualitas minyak nyamplung. Pada penelitian ini biji nyamplung
diekstraksi menggunakan campuran dua pelarut, yaitu heksan untuk
mengekstraksi minyak dan etanol untuk mengekstraksi resin. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu, suhu dan nisbah
heksan/etanol terhadap rendemen dan sifat fisikokimia minyak dan resin, serta
untuk mendapatkan kombinasi perlakuan yang terbaik. Penelitian ini dirancang
menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor-faktor, yaitu waktu
ekstraksi (5−7 jam), suhu (40−50°C) dan nisbah heksan/etanol (2:4, 3:3, 4:2).
Hasil analisis ragam menunjukkan waktu ekstraksi mempengaruhi rendemen
minyak dan resin, dan densitas. Suhu mempengaruhi rendemen dan densitas
minyak. Nisbah heksan/etanol mempengaruhi rendemen minyak dan resin,
bilangan asam dan iod, serta densitas. Perlakuan terbaik diperoleh pada waktu
ekstraksi 5 jam, suhu 40oC dan nisbah heksan/etanol 4:2 untuk rendemen minyak
(59.4%), waktu ekstraksi 5 jam, suhu 40oC dan nisbah heksan/etanol 2:4 untuk
rendemen resin (16.0%), waktu ekstraksi 7 jam, suhu 40oC dan nisbah
heksan/etanol 2:4 untuk bilangan asam minyak (6.2 mg KOH/g), waktu ekstraksi
5 jam, suhu 40oC dan nisbah heksan/etanol 2:4 untuk bilangan iod minyak (63.5 g
iod/100g minyak) sebagai bahan baku biodiesel, waktu ekstraksi 5 jam, suhu 50oC
dan nisbah heksan/etanol 4:2 untuk densitas minyak (0.860 g/cm3). Resin
memiliki bilangan asam 168.8 mg KOH/g yang diperoleh pada waktu ekstraksi 7
jam, suhu 40oC dan nisbah heksan/etanol 2:4.