Pengembangan Karakteristik Mutu Mi Jagung di PT. FITS MANDIRI.
View/ Open
Date
2016Author
Putri, Angeline Agape Yona
Budijanto, Slamet
Wulandari, Retno
Metadata
Show full item recordAbstract
Kapasitas produksi yang tinggi serta kualitas produk yang baik diperlukan
untuk mendukung komersialisasi mi jagung pada skala industri. Komersialisasi mi
jagung di PT. FITS Mandiri mengalami kendala dimana produktivitas serta
kualitas mi jagung yang dihasilkan rendah. Kapasitas awal produksi mi jagung PT.
FITS Mandiri sebesar 8,02 kg/jam dengan penampakan mi jagung kering yang
retak-retak. Kegiatan magang ini bertujuan untuk memperbaiki proses produksi
dan formulasi agar mendukung komersialisasi mi jagung di PT. FITS MANDIRI.
Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu penelitian pendahuluan berupa
penentuan proses produksi, pembuatan mi jagung, dan karakterisasi mi jagung.
Perbaikan proses produksi diawali dengan menentukan metode pengeringan dan
upaya meningkatan produktivitas melalui peningkatan kecepatan ulir dari 3,05 Hz
menjadi 17,05 Hz. Kecepatan ulir ditingkatkan menjadi 18,05 Hz dan 20,60 Hz
bila terjadi peningkatan produksi yang signifikan. Pembuatan mi jagung dilakukan
dengan teknologi ekstrusi menggunakan tiga kecepatan ulir (17,05 Hz; 18,50 Hz ;
20,60 Hz) serta tiga formulasi (GMS 0,8 %; GMS 0,8 % + CMC 0,3 %; non
GMS/CMC). Mutu mi jagung yang dianalisa yaitu kadar air, cooking loss,
elongasi, profil tekstur, dan organoleptik. Hasil menunjukka pengeringan dengan
suhu 37°C selama 48 jam menghasilkan mi jagung yang tidak retak. Penggunaan
kecepatan ulir 17,05 Hz secara nyata meningkatkan kapasitas produksi menjadi
18,82 kg/jam. Cooking loss mengalami penurunan seiring peningkatan kecepatan
ulir ekstruder. Penambahan CMC 0,3% secara nyata dapat menurunkan cooking
loss mi jagung. Mi jagung dengan kecepatan ulir 20,60 Hz yang ditambahkan
GMS 0,8 % dan CMC 0,3 % Hz menunjukkan nilai cooking loss paling rendah
yaitu 3,52% dengan kadar air 12,46 %. Peningkatan kecepatan ulir tidak
menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap nilai elongasi dan profil tekstur mi
jagung, sehingga dapat dinyatakan bahwa peningkatan kecepatan ulir hingga
20,60 Hz menghasilkan karakteristik mi yang masih dapat dipertahankan.