Kecernaan Nutrien, Karakteristik Fermentasi Rumen, Retensi Nitrogen, Dan Performa Sapi Potong Yang Diberi Ransum Mengandung Kulit Polong Kedelai
View/ Open
Date
2016Author
Saepudin, Arief
Suharti, Sri
Khotijah, Lilis
Metadata
Show full item recordAbstract
Kulit polong kedelai yang melimpah sangat potensial dijadikan sumber
pakan alternatif untuk sapi potong. Kulit polong kedelai mengandung protein
kasar 5.5%, serat kasar 35.4%, acid detergen fiber 51.4%, dan lignin 12.9%.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis level pemberian optimal kulit polong
kedelai dalam ransum komplit dan mengukur kecernaan nutrien, karakteristik
fermentasi rumen, retensi nitrogen, dan performa ternak sapi potong. Penelitian ini
menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 3 kelompok
bobot badan sebagai ulangan. Perlakuan terdiri dari T0: rumput lapang (kontrol
negatif), T1: rumput + konsentrat dengan rasio 40:60 (kontrol positif), T2: ransum
komplit mengandung15% kulit polong kedelai, T3: ransum komplit mengandung
30% kulit polong kedelai. Penelitian menggunakan 12 ekor sapi potong Madura,
umur berkisar 1.5-2 tahun dengan bobot badan awal berkisar 177.25 ± 16.61 Kg
dan dipelihara di kandang individu selama 88 hari. Penelitian bertempat di
laboratorium lapang Fakultas Peternakan IPB, laboratorium penelitian antar
universitas IPB dan Balai Penelitian Ternak Ciawi. Peubah yang diamati terdiri
dari konsumsi dan kecernaan BK dan nutrien, populasi bakteri dan protozoa
rumen, konsentrasi NH3 dan VFA, retensi nitrogen, dan performa ternak
(konsumsi ransum, pertambahan bobot hidup, dan efisiensi ransum). Data
penelitian dianalisis dengan ANOVA dan diuji lanjut dengan metode Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum komplit kulit
polong kedelai sampai taraf 30% meningkatkan kecernaan nutrien dibandingkan
dengan pemberian ransum rumput lapang (P<0.05) dan tidak berbeda nyata
dengan pemberian ransum rumput+konsentrat, namun demikian kecernaan nutrien
paling tinggi terlihat pada ransum komplit kulit polong kedelai 15%. Hal ini
menunjukkan bahwa ransum kulit polong kedelai sampai taraf 30% memiliki
palatabilitas dan kualitas ransum yang baik.
Perlakuan ransum komplit kulit polong kedelai sampai taraf 30%
meningkatkan (P<0.05) produksi butirat sama seperti perlakuan ransum
rumput+konsentrat dibandingkan ransum rumput lapang, namun demikian tidak
mempengaruhi konsentrasi NH3, konsentrasi VFA total, dan populasi bakteri total
dan protozoa total. Hal ini menunjukkan bahwa ransum komplit kulit polong
kedelai sampai taraf 30% tidak mengganggu proses fermentasi nutrien ransum.
Hasil retensi nitrogen menunjukkan bahwa perlakuan ransum komplit kulit
polong kedelai 15% paling tinggi meningkatkan (P<0.05) retensi nitrogen. Retensi
nitrogen pada perlakuan ransum komplit kulit polong kedelai 30% tidak berbeda
nyata dengan perlakuan ransum rumput lapang maupun rumput+konsentrat. Hal
ini menunjukkan bahwa pemberian kulit polong kedelai sampai 30% menurunkan
retensi N, tapi tidak mengganggu kecernaan nutrien oleh mikroba.
Pemberian ransum komplit kulit polong kedelai sampai taraf 30%
meningkatkan (P<0.05) performa, seperti pertambahan bobot badan harian jika
dibandingkan dengan ransum rumput lapang dan tidak berbeda nyata dengan
pemberian ransum rumput+konsentrat, selain itu nilai efisiensi ransumnya lebih
rendah (P<0.05) dibandingkan dengan ransum rumput lapang dan sebanding
dengan perlakuan ransum rumput+konsentrat. Hasil performa yang lebih tinggi
dan efisiensi ransum yang lebih rendah menandakan bahwa ransum komplit kulit
polong kedelai sampai taraf 30% memiliki kualitas dan efisiensi yang lebih baik
dibandingkan rumput lapang.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum komplit
mengandung kulit polong kedelai sampai taraf 30% meningkatkan nilai kecernaan
nutrien dan retensi nitrogen. Peningkatan konsentrasi butirat pada perlakuan
ransum komplit kulit polong kedelai sampai taraf 30%, tidak mengganggu
populasi total bakteri dan protozoa. PBHH juga menunjukkan peningkatan dengan
efisiensi ransum yang rendah pada pemberian ransum komplit kulit polong
kedelai sampai taraf 30% dibandingkan ransum rumput lapang.
Collections
- MT - Animal Science [1145]