Aktivitas Antikanker Isolatsinularia Sp. Perairan Teluk Lampung
View/ Open
Date
2016Author
Nanda
Irawadi, Tun Tedja
Mas’ud, Zainal Alim
Riani, Etty
Metadata
Show full item recordAbstract
Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Tercatat
8.2 juta orang meninggal karena kanker pada tahun 2012, penyebab utamanya
kanker paru, hati, perut, kolorektal dan payudara. Hingga saat ini peneliti terus
melakukan pengembangan pengobatan kanker, salah satunya pengembangan obatobatan
baru yang bersifat antikanker. Sumber obat-obatan terbaru dapat diperoleh
dari hewan atau tumbuhan laut seperti spons, tripang dan karang. Sinularia
merupakan karang lunak yang memiliki beragam aktivitas biologis diantaranya
sebagai antiinflamasi, antikanker, antibakteri dan antivirus. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan isolatyang berpotensi sebagai antikanker payudara
dari Sinularia perairan Teluk Lampung.
Sampel dimaserasi dengan pelarut etil asetat, kemudian residu dimaserasi
kembali dengan pelarut n-heksana. Ekstrak kasar yang diperoleh di uji tingkat
toksisitas menggunakan larva udang A. salina. Ekstrak terbaik difraksionasi
menggunakan Kromatografi cair vakum (KCV). Fraksi terbaik hasil KCV,
kemudian difraksionasi dengan kromatogravi kolom gravitasi. Fraksi dan
subfraksi terbaik didasarkan pada nilai LC50 terkecil. Selajutnya fraksi dan
subfraksi terbaik diujikan ke sel kanker MCF-7 serta subfraksi terbaik
diidentifikasi kandungan senyawa dengan mengunakan GC-MS.
Penapisandengan uji toksisitas menggunakan larva udang menunjukkan
ektrak etil asetat dan n-heksana memiliki toksisitas dengan LC50 berurut sebesar
38.29 μg/mL dan 40.84 μg/mL. Ekstak etil asetat tersebut selanjutnya
difraksionasi dengan kromatografi cair vakum dan menghasilkan 13 fraksi.
Berdasarkan hasil uji toksisitas setiap fraksi, fraksi 12 memiliki toksisitas paling
tinggi, yaitu 5.00 μg/mL. Fraksi 12 difraksionasi dengan kromatografi kolom
gravitasi dan diperoleh 17 subfraksi. Hasil uji toksisitas subfraksi tersebut
menunjukkan subfraksi 9 memiliki toksisitas tertinggi yaitu 9.58 μg/mL.
Hasil uji toksisitas larva udang menunjukkan fraksi 12 dan subfraksi 9
memiliki potensi sebagai antitumor dan antikanker. Pengujian fraksi 12 dan
subfraksi 9 terhadap sel kanker payudara MCF-7 diperolah IC50 secara berurut 20.49
μg/mL dan 17.94 μg/mL. Hasil analisis GC-MS subfraksi 9 memperlihatkan bahwa
subfraksi tersebut memiliki 30 puncak senyawa. Berdasarkan library index
spektroskopi massa teridentifikasi 13 senyawa dan dari tinjauan pustaka 8 dari 13
senyawa tersebut diketahui memiliki bioaktivitas yaitu dodecanoic acid,
tetradecanoic acid, (-)-loliolide, hexadecanoic acid, oleic acid, 2-Piperidinone,
N-[4-bromo-n-butyl]-, myristic acid dan Bis(2-ethylhexyl) phthalate.