Efektivitas Mikroenkapsulasi Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis untuk Mencegah Kerusakan Fungsi Hati Tikus akibat Konsumsi Minyak Sawit Teroksidasi
View/ Open
Date
2014Author
Febriane, Nesya Nova
Giriwono, Puspo Edi
Koswara, Sutrisno
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebiasaan makan orang Indonesia yang menyukai makanan yang digoreng, memicu tingginya resiko menderita penyakit degeneratif. Resiko tersebut dapat diturunkan dengan konsumsi antioksidan eksogen yang mampu menghambat stres oksidatif. Salah satu sumber antioksidan kuat adalah antioksidan dalam kulit buah manggis (KBM). Sumber antioksidan potensial ini masih jarang dimanfaatkan dengan baik karena sifat sensori KBM yang pahit, sepat dan getir. Proses mikroenkapsulasi dapat melindungi dan mengontrol pelepasan senyawa bioaktif. Oleh karena itu, proses mikroenkapsulasi merupakan solusi terbaik untuk mengatasi masalah yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas daya antioksidan perlakuan mikroenkapsulasi terhadap ekstrak metanol KBM, serta mengevaluasi efektivitasnya dalam mencegah kerusakan fungsi hati pada tikus akibat konsumsi minyak sawit teroksidasi. Proses mikroenkapsulasi penurunan kapasitas antioksidan dengan nilai IC50 ekstrak sebesar 0.0085 g/mL dan IC50 mikroenkapsulat sebesar 0.0125 g/mL. Rasa pahit dan getir dari kulit manggis dapat dihilangkan selama proses ekstraksi dan mikroenkapsulasi terbukti dari tidak terdapat pengaruh terhadap konsumsi pakan tikus. Penambahan antioksidan yang terkandung pada ekstrak dan mikroenkapsulat KBM terbukti mampu menurunkan kerusakan hati terlihat dari penurunan jaringan adiposa dan kadar MDA hati tikus. Penurunan berat adiposa pada KBM 1, KBM 2, dan KBM 3 secara berturut-turut adalah 54.20%, 60.37%, dan 51.41%, sedangkan kadar MDA mengalami penurunan sebesar 8.32%, 36.87%, dan 50.12%. Berdasarkan penurunan tersebut, KBM 3 dengan kandungan mikroenkapsulat 200 mg/kg merupakan konsentrasi terbaik.