Pengaruh Lapisan Edibel dan Kemasan Atmosfir Termodifikasi Terhadap Umur Simpan Buah Melon Cantaloupe Terolah Minimal
Abstract
Penelitian buah terolah minimal dalam kemasan atmosfir termodifikasi telah banyak dilakukan di Indonesia yaitu buah mangga arumanis (Ratule et al., 1999), pepaya (Sunanto et al., 2004), melon (Yanti et al., 2002), nangka (Sudiardi et al., 1997), rajangan buah-buahan (Shohib et al., 2009), nenas (Suhari et al., 1992). Di samping itu dipelajari pula perubahan mutu buah terolah minimal berlapis edibel dalam kemasan atmosfir termodifikasi seperti buah mangga (Wuryani et al., 1999) dan buah salak (Rusmono et al., 1998). Namun lapisan edibel yang digunakan adalah dari isolat protein kedelai. Dengan demikian maka dalam penelitian ini dilakukan percobaan untuk menggantikan isolat protein tersebut dengan larutan glukomanan yang berasal dari tanaman iles-iles. Larutan glukomanan dapat diaplikasikan pada buah terolah minimal karena larutan ini memiliki sifat tidak berasa, tidak berbau, tembus pandang serta rendah kalori. Akhir-akhir ini buah melon Cantaloupe merupakan buah yang cukup digemari oleh konsumen, selain memiliki rasa yang manis, buah ini memiliki warna daging buah yang menarik, dan aroma buah yang khas. Melon Cantaloupe telah diproduksi di Indonesia sebanyak 323.12 ribu ton dengan harga jual yang baik yaitu sekitar Rp 10.000/kg di tingkat konsumen (BPS, 2003). Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengkaji proses respirasi dan perubahan mutu melon cantaloupe terolah minimal berlapis edibel, serta melakukan pengamatan mengenai umur simpannya. Buah melon yang dipergunakan dalam penelitian adalah melon cantaloupe dengan berat 1.5 - 2 kg/buah, umur panen 65 hari sesudah tanam, tidak rusak dan cacat, jaring kulit sudah sempurna, berasal dari kebun Taman Buah Mekarsari di daerah Cileungsi. Lapisan edibel dibuat dengan cara pencampuran antara larutan glukomanan dan larutan CaCl2 (0.75%), kemudian ditambah larutan antioksidan dari asam sitrat 150 ppm yang dicampur dengan asam askorbat 150 ppm. Proses penyiapan melon cantaloupe terolah minimal dilakukan dengan mengupas kulit, pembuangan biji dan pengirisan daging buah menjadi beberapa potongan dengan ketebalan 1 sampai 2 cm dan dalam satu juring. Penentuan konsentrasi glukomanan untuk lapisan edibel dipilih dari tiga taraf perlakuan yaitu 0.5 %, 0.55%, 0.6% berdasarkan pengamatan laju respirasi buah melon terolah minimal berlapis edibel.