Pengembangan Pangan Darurat Berbentuk Pangan Semi Basah.
Abstract
Dalam kondisi bencana, diperlukan pangan darurat (Emerging Food Product, EFP) yang siap saji dan dapat memenuhi kebutuhan energi harian. Produk hendaknya memiliki kandungan 2100 kkal/hari, setara dengan kebutuhan kalori manusia dewasa. Jika diasumsikan 3 kali makan dalam satu hari, maka satu kali penyajian harus memenuhi 700 kkal. Persentase kalori protein didalam produk sebesar < 15%, lemak 35%-45% dan karbohidrat 40-50 % dari total kalori. EFP dapat dikembangkan dari pangan semi basah, yang dikenal cukup baik oleh masyarakat Indonesia. Pangan semi basah memiliki kadar air antara 10-40 % dan aktifitas air (aw) 0.65-0.85. Dengan memodifikasi komposisi dan proses pembuatan pangan semi basah dapat dikembangkan menjadi pangan darurat. Pangan darurat diharapkan memiliki rasa manis yang cukup, tekstur yang kenyal dan plastis dan aw < 0.85. Langkah-Iangkah yang dilakukan untuk membuat EFP dari pangan semi basah adalah mengkarakterisasi produk target dengan survei produk dodol di pasaran meliputi analisis aw, tekstur, komposisi bahan serta proses pembuatannya; formulasi produk untuk memenuhi densitas kalori yang diharapkan; verifikasi formulasi dan uji deskripsi produk. Hasil survei dodol yang beredar di pasaran baik dengan pengamatan produk secara langsung, Iiteratur maupun wawancara, diketahui bahwa dodol yang beredar dipasaran berwnur diatas 1 bulan (sisa umur simpan berkisar antara 1-5 bulan). Kisaran aw produk dodol ialah 0.674-0.721. Umumnya memiliki rasa manis yang kuat, dengan tekstur yang agak keras dibagian permukaan dan bagian dalam yang cukup basah. Dalam masa penyimpanan, dodol mengalami beberapa perubahan yaitu, teljadi pengerasan tektur pada bagian permukaan, makin coklatnya warna dodol, penurunan tingkat kesukaan konsumen, peningkatan nilai ketengikan, dan pertumbuhan mikroba terutama kapang dan khamir. Perancangan EFP berbasis pangan semi basah dilakukan dengan prinsip kesetimbangan massa. Parameter yang digunakan dalam memilih produk, ialah rasa, tekstur, dan nilai aw• Formulasi terbaik yang didapatkan (berdasarkan % total bahan kering) adalah susu full cream 5.43 %, tepung beras ketan 21.74 %, tepung kacang hijau 16.30 %, gula merah 10.87 %, gula pasir 13.04 %, minyak goreng 15.22 %, margarin 5.43, % isolat protein 10.87 %, dan garam 1.09 %. Untuk mendapatkan kalori sebesar 700 kkal (untuk satu kali makan) maka perlu mengkonsutnsi produk sebanyak 171.87 gram produk (berat basah).