Penambahan Turunan Selulosa dan Whey sebagai Penghambat Penyerapan Minyak untuk Meningkatkan Mutu Produk Fried Snack
Abstract
Produk fried snack merupakan makanan selingan yang sangat digemari di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya makanan yang digoreng baik di tingkat rumah tangga maupun industri. Karena kesadaran masyarakat yang meningkat di bidang kesehatan, masyarakat mulai mengurangi konsumsi minyak dalam makanan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya tren healthy food dengan klaim rendah lemak. Oleh karena itu, industri mulai mencari cara untuk menurunkan penyerapan minyak ke dalam produk fried snack. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh turunan selulosa dan whey yang diperkirakan dapat menurunkan penyerapan minyak dan juga pengaruhnya pada bilangan asam dan peroksida minyak. Turunan selulosa merupakan selulosa yang mengalami penggantian pada gugus hidroksinya. Turunan selulosa yang digunakan pada penelitian kali ini adalah dua jenis metilselulosa (MC) dan satu jenis hidroksipropil metilselulosa (HPMC) sementara model pangan yang digunakan adalah pilus. Turunan selulosa dan whey memiliki kemampuan untuk membentuk film yang dapat menghambat penyerapan minyak ke dalam pilus. Penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu; (1) pembuatan pilus; (2) analisa kimia (kadar air, total minyak pilus, bilangan asam dan peroksida minyak) dan analisa fisik menggunakan texture analyzer; (3) uji organoleptik dengan parameter kerenyahan dan oily aftertaste pilus yang dihasilkan. Pembuatan pilus dilakukan dengan mencampur kering (dry mixing) masing-masing MC A, MC B, HPMC dan whey dengan tapioka pada beberapa konsentrasi yaitu 0.25 %, 0.5 %, 0.75 % dan 1 % (b/b). Kadar air pilus akan meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi oil blocking agent. Hal ini disebabkan kemampuan oil blocking agent dalam mengikat air. Peningkatan kadar air dalam produk akhir pilus perlu diperhatikan karena kadar air yang meningkat dapat membuat pilus melempem. Uji total minyak pada pilus membuktikan bahwa penambahan MC, HPMC dan whey dapat mengurangi minyak yang terserap pada saat penggorengan pilus. Kadar minyak pilus kontrol sebesar 34.85 % (dry based). Konsentrasi optimum untuk MC A adalah 0.5 % dengan penurunan minyak sebesar 17.77 % sementara untuk MC B didapatkan pada konsentrasi 0.75 % dengan penurunan minyak 36.66 %. HPMC dapat menurunkan penyerapan minyak hingga 30.41 % pada konsentrasi 0.75 %. Penambahan MC, HPMC dan whey akan mempengaruhi karakteristik pilus yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat dengan uji menggunakan texture analyzer. Penambahan MC, HPMC dapat meningkatkan kerenyahan dari pilus yang dihasilkan hingga konsentrasi tertentu. Kerenyahan yang meningkat merupakan pengaruh dari pengembangan yang lebih baik ketika digoreng. Sementara penambahan whey akan mengurangi kerenyahan pilus.