Pengemasan Atmosfer Termodifikasi Seledri (Apium graveolens L.).
Abstract
Seledri (Apium graveolens L.) adalah tanaman sayuran berbentuk rumput. Penggunaan utama seledri adalah sebagai bumbu masak atau pelengkap makanan. Penanganan pasca panen seledri perlu mendapat perhatian karena seledri termasuk sayuran yang mudah rusak. Umur simpan seledri tanpa pengemasan dan pada suhu ruang relatif singkat yaitu 2 – 3 hari. Salah satu alternatif bentuk penanganan seledri adalah pengemasan atmosfer termodifikasi. Pengemasan atmosfer termodifikasi diharapkan dapat memperpanjang umur simpan dan dalam keadaan tertentu dapat mempertahankan kualitas. Dasar dari pengemasan dengan sistem atmosfer termodifikasi adalah menurunkan kenaikan laju respirasi dan menurunkan secara lambat proses penuaan. Desain kemasan diperlukan untuk mendapatkan dan mempertahankan komposisi udara yang sesuai sehingga dapat menghambat laju respirasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data perubahan mutu seledri pada kondisi atmosfer, jenis plastik dan suhu yang berbeda selama penyimpanan dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan suhu optimum penyimpanan seledri, mendapatkan kondisi pengemasan seledri yang terbaik dan menentukan umur simpan seledri pada berbagai perlakuan pengemasan. Penelitian ini menggunakan pengemasan atmosfer termodifikasi yang dipengaruhi oleh kondisi atmosfer, jenis plastik dan suhu penyimpanan. Kondisi atmosfer yang digunakan adalah vakum, tanpa lubang, 2 lubang, 4 lubang dan 8 lubang. Jenis plastik yang digunakan adalah polietilen (PE) dan polipropilen (PP) yang berukuran 15 x 30 cm. Suhu penyimpanan adalah 0 – 50C, 10 – 150C dan 20 – 250C. Masing-masing perlakuan dibuat dua kali ulangan dan disimpan selama 25 hari. Analisa dilakukan setiap hari, tetapi uji organoleptik hanya dilakukan pada hari ke-0, hari ke-6, hari ke-12, hari ke-18 dan hari ke-24. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital, sealer, vacuum packer, pelubang 5 mm, lemari es (refrigerator), colortech colormeter, rheometer, cawan petri, erlenmeyer, inkubator, colony counter. Penurunan mutu selama penyimpanan terjadi pada seledri yang telah dikemas. Parameter penurunan mutu adalah susut bobot, kadar air, tingkat kerusakan, warna dan ketegaran daun. Kondisi pengemasan memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap respon dan parameter yang diukur. Kondisi pengemasan tanpa lubang berjenis PP yang disimpan pada suhu 0 – 50C merupakan desain terbaik karena dapat mempertahankan kualitas seledri sampai 25 hari. Sementara itu, desain kemasan lainnya hanya dapat mempertahankan kualitas seledri kurang dari 25 hari. Laju penurunan susut bobot dalam PP tanpa lubang adalah 0,908 % per satuan hari penyimpanan. Laju penurunan kadar air sebesar 0,001% persatuan hari penyimpanan. Laju kenaikan tingkat kerusakan sebesar 2,347%. Laju kenaikan derajat hijau sebesar 0,305 dan laju penurunan kecerahan sebesar 0,161. Laju penurunan ketegaran daun sebesar 0,001 kgf persatuan hari penyimpanan. Gejala kerusakan seledri adalah daun berwarna kecoklatan, batang hijau pudar kisut, lembek, berlendir dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat.