Pengaruh Jenis Bakteri Asam Laktat Terhadap Kualitas Dadih Sapi Probiotik Selama Penyimpanan dalam Suhu Ruang dan Suhu Rendah
Date
2009Author
Suprihanto, Agung Joko
Bunasor, Tatit K.
Usmiati, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Dadih merupakan salah satu produk susu fermentasi asli dari Sumatra Barat Indonesia. Dadih dibuat dengan memfermentasi susu kerbau secara alamiah di dalam bambu selama 48 jam. Fermentasi dadih melibatkan berbagai jenis mikroorganisme, sehingga hasil yang didapat tidak seragam dengan mutu yang tidak stabil. Komersialisasi dadih cukup potensial untuk dikembangkan menjadi makanan fungsional (functional food) sebagai produk probiotik. Penggunaan susu kerbau sebagai bahan baku dadih perlu dipertimbangkan, mengingat jumlah susu kerbau di Indonesia yang semakin hari semakin sedikit. Penelitian ini menggunakan aternatif bahan baku susu sapi yang memiliki ketersedian bahan lebih banyak. Selain itu susu sapi difermentasi menggunakan starter bakteri asam laktat (BAL) Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, dan Bifidobacterium longum yang diisolasi dari dadih susu kerbau. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan starter bakteri asam laktat (BAL) terbaik untuk menghasilkan dadih sapi probiotik dalam penyimpanan selama satu minggu di suhu ruang (27oC) dan selama 21 hari di suhu rendah (4oC). Starter BAL terbaik ditentukan berdasarkan parameter uji yang meliputi uji pH, total asam tertitrasi (TAT), total BAL, ketahanan BAL terhadap garam empedu, ketahanan BAL pada pH rendah dan pengujian organoleptik. Rancangan percobaan menggunakan RAK dengan dua kali ulangan. Perlakuan yang digunakan terdiri atas dua faktor, yaitu formulasi starter BAL yang terdiri atas 12 taraf perlakuan dan lama penyimpanan yang terdiri atas tiga taraf (hari ke-0, 4 dan 7) pada suhu ruang (27oC) dan empat taraf (hari ke-0, 7, 14 dan 21) pada suhu rendah (4oC). Dadih sapi yang disimpan pada suhu ruang menunjukkan bahwa formula starter BAL dan lama penyimpanan mempengaruhi secara nyata (P≤0,05) terhadap pH dan TAT. Formula starter BAL mempengaruhi total BAL secara nyata sedangkan faktor lama penyimpanan mempengaruhi ketahanan BAL terhadap garam empedu secara nyata pada penyimpanan suhu ruang. Pada uji ketahanan BAL pada pH rendah selama penyimpanan suhu ruang, semua faktor tidak mempengarhi secara nyata. Dadih sapi yang disimpan pada suhu rendah menunjukkan bahwa formula starter BAL dan lama penyimpanan mempengaruhi secara nyata (P≤0,05) terhadap pH, TAT dan total BAL. Faktor formula BAL mempengaruhi ketahanan BAL terhadap garam empedu secara nyata (P≤0,05) selama penyimpanan suhu rendah, sedangkan pada ketahanan BAL pada pH rendah tidak dipengaruhi secara nyata oleh semua faktor perlakuan. Ketahanan BAL terhadap garam empedu pada dadih yang disimpan pada suhu ruang berkisar antara 0.003% - 51,333% sedangkan pada suhu rendah berkisar antara 0.106% - 90,253%. Ketahanan BAL pada pH rendah yang disimpan pada suhu ruang berkisar antara 1% - 302% sedangkan pada suhu rendah berkisar antara 0,135% - 302%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa formula starter Lactobacillus casei : Bifidobacterium longum (2:1) memiliki keunggulan pada warna, aroma, rasa, penerimaan umum (uji hedonik) dan tahan terhadap garam empedu maupun pH rendah (uji kelayakan probiotik). Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa dadih sapi dari semua formula starter BAL merupakan produk probiotik karena mampu mempertahankan viabilitas BAL >106 CFU/ml setelah dilakukan pengujian probiotik ketahanan BAL terhadap garam empedu dan pada pH rendah.