Kajian Pengembangan Mi Jagung Instan dengan Teknik Pengeringan Oven
View/ Open
Date
2010Author
Wijaya, Angga Andrian Asri
Palupi, Nurheni Sri
Muhandri, Tjahja
Metadata
Show full item recordAbstract
Jagung merupakan salah satu bahan pangan utama kedua setelah beras. Komoditi ini merupakan sumber karbohidrat yang penting sehingga dapat menjadi bahan pangan alternatif yang baik selain beras dalam rangka diversifikasi pangan. Mi jagung merupakan salah satu produk yang dapat meningkatkan nilai tambah jagung. Penelitian ini bertujuan mengoptimasi proses pembuatan mi basah jagung teknik ekstrusi dan pengembangannya menjadi mi jagung instan. Bahan baku utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah jagung varietas P21 (Pioneer-21) dan bahan tambahan yang digunakan adalah NaCl, air, dan guar gum. Ekstruder yang digunakan adalah ekstruder model MS9 (Multifunctional Noodle Modality Machine model MS9 dari Guandong Henglian Food Machine Co. Ltd., China) merupakan ektruder pencetak berulir tunggal. Secara garis besar, penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : pembuatan tepung jagung, optimasi proses pembuatan mi jagung basah, dan optimasi proses pembuatan mi jagung instan dengan teknik pengeringan oven. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan guar gum terbukti dapat mengurangi KPAP mi, meningkatkan elastisitas mi, menurunkan kekerasan dan kelengketan mi serta menurunkan kekenyalan mi pada mi jagung basah. Namun hasil uji organoleptik mi jagung basah terhadap atribut warna, elongasi, kekerasan, rasa, dan kekenyalan dapat disimpulkan bahwa formula yang paling disukai oleh panelis untuk sampel mi jagung adalah mi jagung basah tanpa penambahan guar gum. Selain itu, mi jagung basah dengan penambahan guar gum 1% dan 2% menimbulkan rasa pahit saat dicicipi dan warna mi jagung yang dihasilkan kuning gelap. Oleh sebab itu, formula optimum untuk dikembangkan menjadi mi jagung instan dengan teknik pengeringan oven adalah tepung jagung 100%, NaCl 2%, dan kadar air 70%. Nilai KPAP, persen elongasi, kekerasan, kelengketan, dan kekenyalan mi jagung basah formula terpilih berturut-turut adalah sebesar 3.86%, 130.09%, 3108.03 gf, -1288.22 gf, dan 0.44 gs. Waktu optimum pengeringan mi jagung instan yang menghasilkan kadar air sesuai SNI 01-3551-2000 pada suhu 600C adalah 65 menit dengan kadar air 11.87%, 70 menit dengan kadar air 10.85%, dan 75 menit dengan kadar air 10.02%. Waktu pengeringan 65 menit memberikan hasil mi instan dengan sifat lebih baik dibandingkan waktu pengeringan 70 dan 75 menit. Peningkatan waktu pengeringan dapat meningkatkan KPAP mi, menurunkan persen elongasi, kekerasan dan kekenyalan mi serta meningkatkan kelengketan mi pada mi jagung instan. Nilai KPAP, persen elongasi, kekerasan, kelengketan, dan kekenyalan mi jagung instan dengan waktu pengeringan optimum berturut-turut adalah sebesar 3.77%, 181.28%, 3045.13 gf, -1109.33 gf, dan 0.40 gs. Mi jagung instan yang dihasilkan memiliki waktu rehidrasi optimum yaitu selama 5 menit.