Analisis Efisiensi Penggunaan Energi Pada Industri Gula Tebu (Studi Kasus di PT. PG. Rajawali II Unit PG. Jatitujuh Majalengka, Jawa Barat)
Abstract
Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. Setelah mengalami masa suram pada akhir 199O-an, industri dan perdagangan gula dunia (termasuk Indonesia) diperkirakan sudah mengalami titik balik pada tahun 2000-an. Industri gula merupakan salah satu dari 10 jenis industri yang paling banyak menggunakan energi. Permasalahan yang dihadapi adalah walaupun pada dua tahun terakhir kinerja industri gula nasional menunjukkan peningkatan, pada dekade terakhir secara umum kinerjanya mengalami penurunan, baik dari sisi areal, produksi maupun tingkat efisiensi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi adalah dengan melakukan konservasi energi. Konservasi energi merupakan kegiatan pengurangan atau penghematan penggunaan energi melalui suatu cara peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi tanpa mengurangi produktivitas produksi. Efisiensi pabrik gula, termasuk efisiensi penggunaan energi, merupakan aspek yang penting karena akan mempengaruhi daya saing dan harga jual gula di pasar domestik. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai tingkat efisiensi penggunaan energi pada proses produksi gula kristal putih di PG. Jatitujuh serta mendapatkan berbagai peluang konservasi energi melalui perbaikan sistem dan teknologi proses produksinya. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang didukung dengan kegiatan pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan pada keadaan dan waktu yang sedang berjalan. Analisis energi yang dilakukan pada penelitian ini termasuk kedalam studi energi khusus, yang dilakukan dalam lingkup proses produksi gula tebu di pabrik. Studi khusus yang dilakukan antara lain adalah (I) Inspeksi energi yang digunakan pada peralatan, (2) studi energi dari unit-unit proses. (3) analisis penggunaan uap dan (4) studi perhitungan biaya energi. Selain studi khusus, studi terhadap sumber energi juga dilakukan untuk mendukung studi khusus. Melalui studi-studi tersebut diharapkan tingkat efisiensi penggunaan energi saat ini pada industri gula dapat diketahui, serta kemungkinan peningkatan tingkat efisiensi penggunaan energi. Energi bahan bakar yang digunakan oleh PG. Jatitujuh dalam proses produksi gula berasal dari ampas tebu dan IDO sebagai bahan bakar tambahan. Kecenderungan penggunaan bahan bakar setiap periode pada musim giling 2006 adalah menurun. Dengan penurunan kadar air ampas sebesar 0,3%, dari 49,60% ke 49,30%, dan kadar pol ampas sebesar 0,23%, dari 2,23% ke 2,00%, melalui optimalisasi kinerja gilingan dan penambahan air imbibisi, diketahui bahwa terdapat potensi penghematan melalui optimalisasi penggunaan bahan bakar sebesar 179.055,00 kg IDO/tahun atau senilai Rp. 847.634.000,94/tahun. Selain itu, dengan penurunan persen pol tersebut dapat pula dilakukan konservasi gula yang terbuang melalui ampas sebesar 397.216,44 kg/tahun atau senilai Rp. 1.906.638.912,00/tahun. Total penghematan yang dapat dilakukan adalah sekitar Rp. 2,7 Milyar per tahun.