Uji kinerja dan modifikasi alat pengering (rotary dryer) pada pengeringan sawut ubi jalar (Ipomea batatas L.) di unit pengolahan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Cibungbulang
Abstract
Indonesia merupakan negara pengimpor beras dan gandum dalam jumlah yang cukup tinggi. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk menanggulangi masalah impor ini, salah satunya adalah dengan adanya program diversifikasi pangan. Komoditas ubi jalar sangat layak untuk dipertimbangkan dalam menunjang program diversifikasi pangan berdasarkan kandungan nutrisi, umur tanam yang relatif pendek, produktivitasnya yang tinggi, dan potensi lainnya (Widodo,1995). Ubi jalar merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang paling produktif dan untuk memproduksinya membutuhkan air yang lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan air padi, jagung, atau kentang. Daya adaptasinya sangat luas sehingga ubi jalar dapat berfungsi sebagai sumber pangan alternatif yang murah pada masa paceklik. Apabila konsumsi ubi jalar per kapita dapat ditingkatkan menjadi 60 kg/tahun, permintaan beras akan menurun, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap beras (Zuraida, 2005).