Peningkatan kinerja unit penanam dan pemupuk pada mesin penanam dan pemupuk jagung terintegrasi
Abstract
Konsumsi jagung oleh masyarakat Indonesia cukup besar. Sebagian besar kebutuhan jagung masih berasal dari impor karena produksi dalam negeri masih belum memenuhinya. Produksi dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki sistem budidaya jagung. Sebagian besar petani jagung masih menggunakan tugal untuk menanam jagung dan menaburkan pupuk secara manual di samping alur benih. Dengan menggabungkan beberapa proses dalam satu mesin diharapkan dapat menghemat waktu dan biaya dibandingkan dengan cara manual. Salah satu mesin yang telah dikembangkan adalah mesin penanam dan pemupuk jagung terintegrasi. Mesin ini adalah mesin penanam sekaligus pemupuk jagung yang diintegrasikan dengan alat pembuat guludan dan rotary dengan tenaga penggerak traktor roda dua. Prototipe pertama (prototipe-1) mesin ini masih memiliki beberapa kekurangan di antaranya adalah hanya terdapat satu hopper untuk tiga jenis pupuk, dosis pupuk yang tidak bisa diatur, serta besarnya tingkat kemacetan roda penggerak metering device.