Produksi etanol dari hidrolisat fraksi selulosa tongkol jagung oleh Saccharomyces cerevisiae
Abstract
Jagung merupakan hasil pertanian yang sudah banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan industri maupun pangan. Produksi jagung di Indonesia pada tahun 2005 mencapai 12.523.894 ton (Anonima, 2006). Namun pemanfaatan jagung terbatas pada bijinya saja, sedangkan bagian-bagian lain seperti tongkol dan kulit (kelobot) belum dimanfaatkan secara optimal. Tongkol jagung merupakan salah satu limbah lignoselulosik yang mengandung 40 persen selulosa (Irawadi, 1990). Selulosa dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon bagi pertumbuhan mikroorganisme. Kapang Trichoderma viride menghasilkan enzim selulolitik yang dapat mengkonversi selulosa menjadi gula-gula sederhana bagi pertumbuhannya. Selulosa juga berpotensi untuk dijadikan bahan baku dalam memproduksi etanol melalui biokonversi oleh mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae. Salah satu kendala dalam memproduksi etanol dari bahan lignoselulosik adalah perlakuan pendahuluan yang mahal seperti delignifikasi, pemisahan selulosa dari bahan lain dan hidrolisis.