Program Komputer Respon Hasil Tanaman terhadap Jumlah Kandungan Lengas Tanah pada Lahan Non-Irigasi
Abstract
Tanaman membutuhkan kandungan lengas tanah dalam jumlah yang optimal didaerah perakaran selarna masa pertumbuhan. Pada lahan-Iahan non irigasi (tadah hujan) , dimana curah hujan merupakan satu-satunya sumber lengas tanah, selama musirn penghujan jumlah kandungan lengas tanah dapat melebihi dari jumlah yang dibutuhkan tanaman, dan pada musim kemarau jumlah kandungan lengas tanah dapat sangat terbatas. Sementara itu, dari beberapa hasil penelitian, dikctahui bahwa kelebihan dan kekurang air dapat mengganggu pertumbuhan dan menu runkan hasil. Pengaruh jumlah kandungan lengas tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman telah dirumuskan oleh FAO pada tahun 1991 di Rome, melalui suatu pembuatan program komputer yang dikenal dengan program CROPWAT versi 2.1. Dalam analisis sistem neraea air harian, CROPWAT menggunakan data eurah hujan bulanan yang dikonversi ke dalarn eurah hujan harian, yaitu dengan eara membagi eurah hujan bulanan ke dalam enam eurah hujan harian dengan jumlah hujan yang sarna besar. Meskipun konversi ini menjarnin pemerataan penyediaan lengas tanah bagi tanaman, narnun pada kenyataannya fluktuasi eurah hujan harian sangat besar dan tidak dapat memiliki pola eurah hujan seperti yang diasumsikan oleh fAO. Selain itu pula, dalam anal isis sistem neraea air yang sarna, CROPWAT tidak memperhitungkan pengaruh kelebihan air terhadap tingkat respon hasil tanaman, dimana sesungguhnya pertumbuhan dan hasil tanaman akan terganggu apabila tanarnan mengalami kelebihan air dalam masa pertumbuhannya.