Pengaruh Penambahan Beeswax dan Methylcellulose dengan Plasticizer Gliserol terhadap Karakteristik Edible Film Bungkil Kacang Kedelai
Abstract
Pengunaan kemasan edible film diupayakan agar dapat mengatasi masalah kehilangan mutu pada makanan yang disebabkan oleh transfer uap air dan oksigen yang melalui kemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki sifat barrier terhadap uap air edible Jilm dari bungkil kacang kedelai yang menggunakan b e e m (BW) dan akan diaplikasikan untuk kemasan bumbu dan minyak. Bahan utama yang digunakan adalah bungkil kedelai, Methylcellulose (IvIC), Bee~wax dan Gliserol sebagai plasticizer. Bungkil kedelai diperoleh dari ampas yang tersisa setelah kacang kedelai diekstrak minyaknya. Bungkil kedelai untuk pembuatan edible film adalah bungkil kedelai giling yang memiliki kadar air 12,49%, kadar abu 7,52%, kadar protein 39,21% dan kadar lemak 0,71%. Perbedaan yang jelas dari analisis bungkil kedelai giling dengan bungkil kedelai kasar adalah kandungan proteinnya. Kadar protein bungkil kedelai giling lebih tinggi dari bungkil kedelai kasar.

