Simulasi Model Antrian Sistem Transportasi Tebu di PT PG Kebun Agung, Malang
Abstract
Kehilangan gula yang terjadi pada saat tebang sampai giling (kegiatan transportasi tebu) berkisar antara 5 sampai 25 persen. Kehilangan gula ini terutama disebabkan oleh tertundanya saat giling dan kerusakan tebu oleh Leu conostoc mesenteroides. Kegiatan transportasi tebu dari areal pemanenan ke pabrik dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang salah satunya adalah antrian yang terbentuk pada saat alat angkut tebu menunggu dibongkar tebunya ke alat perobawa tebu (meja tabu). Sarana transportasi tebu di PT PG Kebon Agung menggunakan 3 macam alat angkut, yaitu lori, truk dan cikar (pedati). Sarana angkut lori digunakan untuk mengangkut tebu yang berasal dari kebun ke pabrik dan antri pada jalur yang telah disediakan serta menunggu untuk dibongkar. Alat angkut truk dibongkar dengan dua cara, yaitu dibongkar pada alat bongkar truk di pabrik atau dibongkar ke lori di kebun atau di emplasemen luar pabrik. Alat angkut cikar semuanya dibongkar ke lori.