Studi Sifat Fisiko-Kimia, Sifat Fungsional Karbohidrat, dan Aktivitas Antioksidan Tepung Kecambah Kacang Komak (Lablab Purpureus (L.) Sweet)
Abstract
Kacang-kacangan merupakan bahan pangan nabati yang tersedia melimpah di Indonesia. Namun sayangnya baru sedikit yang sudah dieksplorasi dan dimanfaatkan, salah satu di antaranya adalah kedelai. Kedelai merupakan kacang-kacangan yang saat ini menjadi sumber protein nabati utama bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan Indonesia terhadap kedelai cukup tinggi yakni mencapai 2 juta ton/tahun. Sementara produktivitasnya hanya mencapai 0,8 juta ton/tahun pada tahun 2005, sisanya Indonesia harus impor. Hal inilah yang mendorong diperlukan adanya komplemen/pelengkap bagi kedelai. Salah satu alternatif kacang-kacangan yang potensial untuk dikembangkan sebagai komplemen kedelai adalah kacang komak (Lablab purpureus (L.) sweet). Nilai gizi kacang komak menempati urutan ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Produktivitas kacang komak dapat mencapai 1,5 ton/ha, (Purwanto, 2008). Salah satu cara yang banyak digunakan untuk mengolah kacang-kacangan adalah germinasi. Dalam penelitian sebelumnya (Osman, 2007), germinasi dapat menjadi teknologi yang murah dan sederhana untuk meningkatkan kualitas kacang-kacangan melalui peningkatan daya cerna dan penurunan jumlah komponen antigizi.