Kajian Pengemasan Kenlpuk Mentah Tapioka Siap 'Goreng' Selama Penyimpanan
Abstract
Kerupuk biasa dikonsumsi sebagai lauk-pauk ataupun 'makanan kecil'. Konsumen kerupuk berasal dari segala umur dan bukan hanya di Indonesia saja, karena hingga saat ini telah banyak negara pengekspor kerupuk seperti Singapura, Hongkong, Jepnng, Selandia Baru, Amerika Serikat, Belanda, Jerrnan, Australia dan Perancis (Basuki et.al, 1985). Kegunaan dari penelitian ini adalah meridapatkan alternatif jenis plastik bahan pengemas yang dapat rnempertahankan mutu kerupuk menrah selama penyimpanan sehingga tidak perlu dilakukan penjemuran sebelum penggorengan dan kerupuk matang hasil 'penggorengan' memiliki volume pengembangan yang maksimum, kerenyahan yang maksimum dan tidak ada penyimpangan rasa atau aroma. Metode penelitian yang dilalcukan dilnulai dengan pembuatan kerupuk mentah yang kemudian dilakukan penyeimbangan kadar air dengan menggunakan larutan garam NaCl jenuh sehingga menghasilkan kadara air yang sel.agilm yaitu 14.1 % (bk), kerupuk mentah selanjutnya dikemas kedalam tiga jenis kemasan (kemasan OPPPP, OPPLLDPE dan VMS) dan disimpan dalam ruangan tertutup sedikit cahaya (T ruang, R1-J ruang) selama 18 minggu dan tes akhir di lakukan penggorengan dengan rnensgunakan oven gelombang mikro pada frekuensi 2450 PEE. Analisa dilakukan terhadap perubahan kadar air, volume pengembangan dan perubahan cita rasa (kerenyalian dan ketengikan). Berdasarkan penelitian yang merupakan lcajian pengemasan kerupuk mentah siap goreng selama penyimpanan, didapatkan hasil bahwa kerupuk tapioka mentah yang dikemas dalam 3 jenis kernasan yaitu kemasan jenis 2 lapis; OPPIPP dan OPPILLDPE serta kemasan 3 lapis jenis OPP/aluminium foil/PP (VMS) kemudian disimpan dalam ruangan dengan kondisi RH yang cukup tinggi (80 % - 95 %). tidak ditemukan pengaruh yang nyata antara jenis kemasan terhadap perubahan kadar. air dan volume pengembangan kerupuk gorengan. Waktu simpan selama penyimpanan 18 minggu berdasarkan analisis sidik ragam yang dilakukan memiliki pengaruh yang nyata terhadap perubalian kadar air dan volume pengembangan kerupuk gorengan pada tingkat ketelitian 95 %.