Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Produk Kecap Untuk Pengembangan Perusahaan (Studi Kasus di Perusahaan Kecap Segitiga)
Date
2002Author
Ramdhan, Asep Muhammad
Jamaran, Irawadi
Arkeman, Yandra
Metadata
Show full item recordAbstract
Banyak industri yang berbasis pada pertanian mulai berkembang yang berasal dari industri
skala rumah tangga dan mengahadapi persaingan dari industri besar yang menghasilkan produk yang
sejenis.'" Salah satu Industri tersebut adalah perusahaan Kecap Segitiga yang berada di Kabupaten
Majalengka. Untuk pemasaran ditingkat lokal perusahaan ini memiliki potensi yang cukup bagus
karena banyak produk yang dikeluarkan diserap diwilayah ini, namun untuk perluasan pasar mereka
menghadapi persaingan yang cukup berat dari perusahaan lain yang mengeluarkan produk yang sama.
Maka untuk bisa mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar dilakukan penelitian
mengenai preferensi konsumen terhadap produk kecap. Tujuan dari penelitian ini adalah memilih faktor dan atribut-atribut yang terdapat pada kecap
sebagai bahan evaluasi bagi responden untuk mengetahui faktor dan atribut yang paling disukai oleh
konsumen berdasarkan analisis konjoin. Tujuan selanjutnya adalah untuk mempelajari preferensi
konsumen terhadap kecap Segitiga serta melihat hubungan antar variabel yang berkaitan dengan
preferensi konsumen terhadap kecap Segitiga dan seberapa kuat hubungan tersebut. Alat yang
digunakan adalah kuesioner untuk memperoleh data-data mengenai responden yang diperlukan dalam penelitian ini.
Dari kuesioner yang disebarkan diperoleh 210 kuesioner yang layak untuk dilakukan
pengolahan lebih lanjut terhadap data-data dari responden dengan menggunakan metoda statistika. Pangsa pasar dari Kecap Segitiga tersebut tidak dibatasi dengan tingkatan ekonomi artinya Kecap Segitiga bisa diserap oleh semua kalangan. Kebanyakan dari responden menggunakan Kecap Segitiga
ini untuk keperluan memasak dirumah, untuk keperluan lain yang penting adalah digunakan sebagai
penyedap masakan pada warung makanan seperti bakso, mie ayam atau warung nasi dimana kecap
segitiga untuk keperluan ini intensitas pembeliannya cukup tinggi. Untuk kemasan Kecap segitiga
yang banyak digunakan adalah kemasan botol kecil dengan isi 250 ml dan mereka lebih banyak
membeli langsung di pabriknya ataupun dipasar. Dari hipotesis yang diuji ternyata tidak ada hubungan
antara usia dengan rasa, aroma, tekstur dan kemasan pada kecap sehingga terlihat tidak adanya
segmentasi dari produk dengan batasan usia konsumen dan terdapatnya hubungan antara pekerjaan
responden dengan tempat pembelian kecap.
Prioritas utama dalam pemilihan kecap, konsumen lebih memperhatikan rasa, kemudian
kekentalan, aroma, harga, kemudahan mendapatkannya, banyaknya isi, dan (terakhir kemasannya. Dan
hasil analisis konjoin diperoleh bahwa konsumen yang akan membeli kecap mereka akan
memperhatikan atribut yang penting yakni aroma sebesar 56%, tekstur sebesar 27%, rasa sebesar 12%
kemudian kemasan sebesar 5%. Untuk taraf pada aroma, konsumen lebih menyukai aroma kedelai
kemudian untuk kekentalan yang disukai oleh konsumen adalah sedang, untuk rasa adalah manis
sedang dan kemasan yang disuka oleh konsumen adaIah botol kecil dengan isi 250 1111.
Dan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk pasar potensial adalah kalangan wiraswasta
yang memiliki warung makanan seperti bakso, mie ayam atau warung nasi. Untuk jalur distribusi
produk, konsumen memilih pabrik sebagai tempat pembelian dan sebagai alternatifnya adalah pasar
kemudian pasar dari kecap tidak dibatasi oleh usia. Untuk kecap yang disenangi dan banyak dipilih
oleh responden berdasarkan analisis konjoin oleh konsumen adalah kecap yang beraroma kedelai
dengan kekentalan sedang, rasa manis sedang dan dikemas dalam kemasan botol isi 250 mI. Aroma
memiliki nilai penting relatif yang cukup tinggi bagi preferensi pada produk kecap kemudian
kekentalan, rasa dan terakhir adalah kemasan. Data-data tersebut dapat dijadikan sebagai bahan
masukkan bagi pemasaran, pendistribusian barang ataupun peluncuran produk kecap baru dengan
atribut-atribut yang disukai oleh konsumen.