Pengaruh Umur Panen dan Masa Simpan Buah Sukun (Artocarpus altilis) terhadap Kualitas Tepung Sukun yang Dihasilkan
Abstract
Buah sukuo yang diperoleh dari tanaman sukun merupakan komoditi hasil pertanian yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku pangan sumber karbohidrat, seperti halnya umbi-umbian (ubi, singkong, gamt, gadung). Keunggulan tanaman sukun dibandingkan tanaman lain adalah berbuah sepanjang tabun (tanaman tidak semusim) sehingga menjamin ketersediaan bahan pangan, mudah ditanam dan dirawat, jarang terkena hama dan penyakit yang membahayakan sehingga biaya perawatan relatif murab. Selain itu clap at tumbuh dengan baik pada areal kering maupun marjinal atau dengan kata lain beradaptasi luas Diversifikasi produk sukun mulai berkembang yaitu pengolahan sukun menjadi tepung sukun. Tepuug sukun memiliki posisi tawar yang lebih baik bila dibandingkan dengan sifat buah segar yang mudah rusaI<. Bentuk tepung memungkinkan aplikasi penggunaan yang lebih luas. Produk makanan yang berkualitas dari buah sukun sangat dipengaruhi oleh bahan bakunya (tepung). Karakteristik tepung sukun sangat dipengaruhi oleh umur panen dan lama penyimpanan buah sukun. Jaringan pangan yang dipanen pada umur yang belum cukup maka akan menghasilkan rendemen dan mutu yang tidak optimum. Buah sukun tennasuk buah yang mudah rusak (maksimal 7 hari) sehingga lama penyimpanan menjadi sangat penting dalam menentukan karakteristik tepung yang dihasilkan. Oleh karena itu perlu diketahui mengenai umur panen buah yang optimal dan pengaruh masa simpan dalam menentukan karakteristik tepung yang dihasilkan.