Rancang Bangun Instrumen Pengukuran Kemampuan Traksi Traktor 2 Roda Pada Lahan Sawah
Abstract
Traktor 2 roda sudah banyak digunakan untuk pengolahan tanah sawah di Indonesia. Dalam pengembangan traktor tersebut, khususnya untuk meningkatkan kemampuan traksinya, harus ditunjang dengan kegiatan pengujian kemampuan traksinya. Instrumen pengujian yang lengkap dan terpadu untuk itu, belum banyak dikembangkan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun instrumen untuk mengukur tenaga tarik, tenaga masukan pada poros roda, slip roda dan ketenggelaman roda (sinkage) traktor 2 roda di sawah. Sistem pengujian kemampuan traksi roda bersirip untuk traktor 2 roda yang dioperasikan di sawah adalah dengaiJ. memberikan beban tarik tertentu (yang terukur) pada traktor, kemudian diukur efesiensi traksi, slip roda dan ketenggelaman rodanya. Traktor uji diberi beban tarik oleh sebuah unit pemberi beban tarik melalui kawat penarik melalui kawat penarik yang tergulung pada silinder penggulung kawat. Putaran silinder tersebut dibebani oleh roda pemberi beban yang direm dengan tingkat pengereman yang dapat diatur. Gaya tarik diukur dengan mengukur torsi pada poros silinder penggulung kawat menggunakan strain-gauge yang ditempel pada porosnya. Kecepatan maju traktor uji diukur dengan cara mengukur kecepatan putar silinder penggulung kawat menggunakan sebuah sensor kecepatan putar, torsi pada poros roda diukur dengan sebuah sensor torsi yang dipasang antara flens poros roda dan flens roda. Kecepatan putar roda diukur dengan sebuah sensor kecepatan putar. Ketenggelaman roda (sinkage) diukur dengan sebuah unit pengukur ketenggelaman roda di bawah badan traktor. Instrumen yang diraneang dan dibuat adalah : (a) sebuah prototipe unit pemberi beban tarik, (b) dua set prototipe sensor keeepatan putar, ( e) prototipe sensor torsi, dan (d) sebuah prototipe unit pengukur ketenggelaman roda. Prototipe unit pemberi beban tarik tersusun atas: silinder penggulung kawat, roda pengereman, rangka dan transmisi rantai-sproket. Silinder penggulung kawat hasil rancangan berdiameter 32 em dan lebar 18 em terbuat dari pipa besi. Dari hasil kalibrasi, sensor torsi pada poros silinder penggulung kawat dapat mengukur gaya tarik pada kawat penarik dengan baik. Prototipe sensor keeepatan putar tersusun atas sensor jototransistor, piringan bereelah, rangkaian pencacah dan rangkaian digital to analog converter. Piringan bercelah hasil raneangan berdiameter 170 mm dengan jumlah celah di tepi piringan berjumlah 60 buah celah. Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa sensor pengukur keeepatan putar dapat mengukur keeepatan putar dengan baik. Prototipe unit sensor torsi poros roda berbentuk silinder berlubang dengan jlens di kiri dan kanannya untuk mengikat jlens roda dan jlens poros roda. Silinder bagian tengah berdiameter dalam 70 111m dan diameter luar 80 mm. Pada bagian tersebut dipasang sepasang strain-gauge tipe silang. Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa sensor torsi dapat mengukur torsi dengan baik. Prototipe unit pengukur sinkage diraneang berupa papan ski yang digantung l11ekanisme el11pat batang hubung pada kotak roda gigi traktor. Sinkage diukur dengan mengukur peru bah an jarak dari badan traktor ke permukaan papan ski menggunakan sebuah sensor perpindahan (displacemenllransducer).