Dampak Program Pangan Aman Goes to Campus terhadap Pengetahuan Mahasiswa dan Penerapan CPPOB di UMK Pangan
Date
2024Author
Kamila, Athiah
Sugiyono
Rahayu, Winiati Pudji
Gani, Indriemayatie Asri
Metadata
Show full item recordAbstract
Usaha mikro dan kecil (UMK) pangan di Indonesia menghadapi tantangan besar terkait keamanan pangan. Salah satu usaha Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendorong UMK menghadapi tantangan tersebut adalah meluncurkan program Pangan Aman Goes to Campus (PAGC) bersama Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program PAGC melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan untuk membantu pelaku usaha memahami dan menerapkan praktik keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan mengukur pengetahuan mahasiswa peserta program PAGC mengenai cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB), mengukur efektivitas program PAGC dalam penerapan CPPOB pada UMK pangan olahan, serta menyusun rekomendasi untuk program PAGC. Populasi penelitian ini sebanyak 114 mahasiswa peserta program PAGC batch 4 dan UMK pangan olahan yang bersangkutan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi-experimental one group pre test post test. Metode analisis data menggunakan analisis bivariat dan uji N-Gain, dengan uji normalitas terlebih dahulu. Hasil analisis menunjukkan bahwa program PAGC mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa peserta dan penerapan CPPOB pada UMK pangan olahan. Berdasarkan uji N-Gain, persentase efektivitas program PAGC terhadap pengetahuan mahasiswa peserta mencapai 79% untuk tahap pembekalan dan 90% untuk tahap pelatihan Penyuluh Keamanan Pangan (PKP). Penerapan CPPOB pada UMK pangan olahan sesudah pendampingan mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan sebelum pendampingan yang ditunjukkan dari peningkatan kelas UMK pangan olahan dari D ke A sebesar 36%. Food micro, and small, enterprises (MSEs) in Indonesia face a major challenge related to food safety. To address this issue, one of BPOM's efforts was to launch the pangan aman goes to campus (PAGC) program in collaboration with the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology (Kemendikbudristek). PAGC involved students as agents of change to help business actors understand and implement food safety practices. This research aimed to measure the knowledge of PAGC participants regarding Good Manufacturing Practices for Processed Food (CPPOB), measure the effectiveness of the PAGC program in fulfilling CPPOB in food MSEs, and develop recommendations for the PAGC program. The research population consisted of 114 PAGC program participants and the related MSEs. The research was conducted using a quantitative method with a quasi-experimental one group pre-test post-test design. The data analysis method used bivariate analysis and N-Gain test, preceded by a normality test. The results of the analysis showed that PAGC improved participant knowledge and had a positive impact on the implementation of CPPOB in food MSEs. Based on the N-Gain test, the percentage of the PAGC program's effectiveness on participant knowledge reached 79% for the briefing stage and 90% for the Food Safety Counselor (PKP) training stage. The application of CPPOB in processed food MSEs after assistance has increased compared to before assistance, as shown by the increase in processed food MSEs class from D to A by 36%.